SEMARANG, JOGLOSEMARNEWS.COM – Polda Jawa Tengah menggelar Apel Konsolidasi Operasi Ketupat Candi 2019 di Lapangan Simpang Lima, Semarang, Kamis (13/6/2019).
Apel tersebut dipimpin oleh Irwasda Polda Jateng Kombes Pol Drs. Budi Yuwono, MH, mewakili Kapolda Jateng Irjen. Pol. Dr. H. Rycko Amelza dahniel.
Apel Konsolidasi yang digelar secara serentak di seluruh Polda dan satuan kewilayahan pada hari ini adalah bagian dari proses manajerial dalam rangka berakhirnya Operasi Ketupat Candi 2019 dan persiapan pengamanan sidang perselisihan hasil pemilihan umum.
“Mudik Lebaran dan Perayaan Idul Fitri 1440 H di wilayah Jawa Tengah berjalan dengan lancar, aman dan kondusif.
Saya mengevalusi kegiatan Operasi Ketupat Candi 2019 kejadian kecelakaan lalu lintas mengalami kenaikan sebesar 7% dari 324 kejadian pada Operasi Ketupat Candi Tahun 2018 menjadi 348 kejadian pada Operasi Ketupat Candi Tahun 2019,” papar Budi dilansir Tribratanews.
Tidak hanya jumlah kecelakaan yang mengalami kenaikan, tingkat fatalitas juga mengalami kenaikan. Disampaikan korban meninggal dunia naik sebesar 233% dari 12 orang pada tahun 2018 menjadi 40 orang pada tahun 2019.
Lantas korban luka berat turun 16% dari 25 orang menjadi 21 orang.
Sedangkan korban luka ringan naik dari 6% dari 430 orang menjadi 456 orang.
“Untuk pelanggaran lalu lintas tilang mengalami kenaikan 24% dari 3.703 pelanggar menjadi 4.582 pelanggar. Teguran naik 17% dari 18.105 pelanggar menjadi 21.151 pelanggar,” terang Budi.
Selain memaparkan data terkait Operasi Ketupat Candi 2019, Irwasda Jateng menyampaikan bahwa Polda Jawa Tengah siap mengamankan jalanya Sidang Permohonan Perselisihan Hasil Pemilihan Umum 2019 di Mahkamah Konstitusi yang akan dilaksanakan pada tanggal 14 Juni 2019 mendatang.
“Polda Jawa Tengah bersama TNI dan Instansi terkait siap mengamankan rangkaian proses sidang Perselisihan Pemilihan Umum. Ini merupakan rangkaian dari pengamanan Pemilu Serentak Tahun 2019,” kata Budi.
Irwasda juga berpesan pada peserta apel untuk mempersiapkan diri dan mengantisipasi ancaman teror serta rencana pengamanan, ploting personil dan sarana prasarana yang dibutuhkan.
“Semua pihak baik TNI-Polri dan Instansi terkait agar bergerak kompak agar rangkaian Pemilu berjalan damai, Semua unsur terkait harus bersinergi,” pungkasnya. Wardoyo