Beranda Nasional Jogja Proyek Tol Solo-Yogyakarta dan Tol Bawen-Yogyakarta Bakal Dibagi Dalam Dua Proses Lelang

Proyek Tol Solo-Yogyakarta dan Tol Bawen-Yogyakarta Bakal Dibagi Dalam Dua Proses Lelang

Kondisi arus lalu lintas pada ruas tol Ungaran-Bawen KM 438, Minggu (9/6/2019). TRIBUN JATENG/M NAFIUL HARIS
Kondisi arus lalu lintas pada ruas tol Ungaran-Bawen KM 438, Minggu (9/6/2019). TRIBUN JATENG/M NAFIUL HARIS

YOGYAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM – Proyek pembangunan jalan Tol Solo-Yogyakarta dan Tol Bawen-Yogyakarta bakal dibagi dalam dua proses lelang.

Dua jalur tol tersebut adalah Tol Bawen-Yogyakarta nantinya akan dilelang dengan investasi penuh karena prakarsa pemerintah.

Sedangkan untuk Tol Solo-Yogyakarta nantinya akan menjadi prakarsa badan usaha.

Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT), Danang Parikesit menjelaskan, pihaknya fokus dalam proses lelang dengan badan usaha.

Danang menjelaskan, badan usaha yang akan memprakarsai pembangunan jalan Tol Solo-Yogyakarta adalah yang memiliki ide gagasan untuk mengajukan jalan tersebut.

Seperti diketahui, PT Adhi Karya, salah satu BUMN telah disebut-sebut akan membangun jalan tol ini.

“Tetapi, seperti disampaikan pak Dirjen, tidak berarti mereka jadi pemenang. Kalau ada (badan usaha) yang menawarkan lebih baik tarifnya kepada masyarakat lebih murah itu yang diambil pemerintah sebagai pemenang tender,” urainya di kompleks Kepatihan, Kamis (18/7/2019).

Adapun badan usaha yang menjadi pemrakarsa ini punya kelebihan. Diantaranya, jika badan usaha pemrakarsa mematok tarif Rp 1.000 per kilometer sementara ada badan usaha b peserta tender yang mematok tarif lebih murah, maka badan usaha b bisa menang tender.

“Tetapi ditawarkan pemrakarsa bisa tidak dengan Rp 800 per kilometer kalau bisa mereka pemenang. Itu namanya right to match seperti yang disampaikan pak Dirjen,” paparnya.

Akan tetapi, untuk masalah trase, termasuk entri dan exit adalah wewenang Gubernur DIY. Hal ini lantaran Gubernur konsentrasi mengenai entri dan exit, termasuk rest area.

“Termasuk, bagaimana pengembangan ekonomi lokal, wisata lokal agar bisa tumbuh bersama pengembangan jaringan jalan tol untuk melayani perjalanan jarak jauh,” katanya.

Target Pembangunan
Pemerintah Provinsi DIY optimistis pembangunan jalan Tol Bawen-Yogyakarta dan Tol Solo-Yogyakarta bisa segera dilaksanakan sesuai dengan rencana dari Dirjen Bina Marga.

Baca Juga :  Satu Korban Luka Bacok di Jogja, Polisi: Dua Geng Pelajar Saling Serang

Khusus untuk jalan tol yang menuju ke Tol Solo-Yogyakarta akan ada penambahan underpass.

Sekda DIY, Gatot Saptadi menjelaskan, untuk tol Tol Solo-Yogyakarta memang akan ada penambahan underpass.

Dimungkinkan penambahan konstruksi ini menuju ke arah Manisrenggo, Klaten.

“Itu persoalan teknis ya, memang akan ditambah konstruksi underpass. Tetapi, saya tidak tahu persis dimana (mungkin) ke arah Manisrenggo,” ujar Gatot di kompleks Kepatihan, Jumat (19/7/2019).

Gatot mengatakan, pembuatan underpass ini lebih pada Tol Solo-Yogyakarta.

Namun, pihaknya juga tidak mengetahui halangan apa sehingga ada beberapa bagian yang harus dibuat underpass. Selain masih membahas soal trase, khusus untuk tol Yogya-Solo juga masih mencermati lagi exit dan entrinya.

“Itu hal yang cukup teknis sekali. Intinya untuk tol ini sudah ada kemajuan positif,” paparnya.

Untuk tol Yogya-Bawen, kata Gatot, semuanya sudah selesai dibahas. Gatot pun menyebut rencana pembangunan tol yang dimungkinkan tahun depan pun bisa dilaksanakan.

Di tol ini, ada beberapa penyesuaian seperti koneksi dengan Bedah Menoreh, sehingga potensi wisata di wilayah Kulonprogo dan Magelang seperti Borobudur juga mendapatkan akses.

“Sesuai DED yang kami pegang, nantinya jalan tol tidak melewati barat Borobudur, tetapi di arah timur. Itu juga permintaan Pemprov Jateng, tetapi tidak menjadi masalah dengan Yogya,” urainya.

Untuk konstruksi pun, Gatot juga mengatakan hal ini menyesuaikan dengan kondisi di lapangan. Konstruksi ini berupa elevated, artgrade ataupun ada underpass adalah bagian dari kajian teknis dan perhitungan teknis.

“Ini menyangkut plus minus pembangunan. Tingkat kesulitan seperti apa dan biaya seperti apa,” ujarnya.

Dirjen Bina Marga KemenPUPR, Sugiyartanto menjelaskan, rencana pembangunan jalan tol Yogya-Solo dan Bawen-Yogya dimungkinkan bisa dilaksanakan bersamaan. Proses kesiapan pembangunan sudah mencapai 70 hingga 80 persen.

Jika tidak ada aral melintang, proses pembangunan bisa dilaksanakan pada awal tahun depan.

Baca Juga :  Kotak Infaq Masjid Fatimah Muhammad di Wates Kulonprogo Dibobol, Uang Infaq Raib

Sugiyartanto menjelaskan, untuk rencana pembangunan tol Yogya-Solo dan Bawen-Yogya perlu melihat berbagai macam aspek. Untuk itu, proses diskusi panjang untuk trase dan semacamnya pun harus dilalui dan memerlukan waktu yang lebih panjang.

Dia menyebutkan, masih perlu satu dua kali pertemuan untuk ground survei dan mencocokkan trasenya.

“Kalau memang lancar, trase dan kemudian proses lelang, maka pekerjaan konstruksi bisa dilaksanakan pada awal tahun depan,” paparnya.

Disinggung, pembangunan tol tersebut bisa dilaksanakan bersamaan, Sugiyartanto mengatakan ada kemungkinan untuk hal itu.

Namun, pembangunan ini juga tergantung dari segmen-segmen yang dikerjakan. Bisa saja, segmen yang dikerjakan dari wilayah Jawa Tengah terlebih dahulu.

Untuk tol Bawen-Yogyakarta, sebut Sugiyartanto juga melihat beberapa aspek, Diantaranya, dicari akses yang dekat dengan objek wisata Candi Borobudur. Sementara, untuk wilayah timur juga begitu, Yogya dikenal dengan tempat wisata yang banyak.

“Di sisi timur ada candi Prambanan dan candi lain diberikan askes yang memungkinkan kendaraan besar bisa langsung ke tempat wisata, asalkan jalan provinsi atau kabupaten memungkinkan. Termasuk pengendara kendaraan kecil juga punya akses,” urainya.

www.tribunnews.com