BANTUL, JOGLOSEMARNEWS.COM – Sebuah insiden terjadi pada gelaran hari pertama Jogja Air Show 2019 di Bantul. Dalam aksi terjun payung sejumlah penerjung payung terhempas angin kencang hingga tidak bisa landing atau mendarat di dropspot yang telah ditentukan.
Mereka akhirnya mendarat di Laguna pantai Depok.
Pantauan di lokasi, ada tiga yang terjun bebas langsung masuk ke dalam air.
Satu penerjun, mendarat di pinggiran Laguna. Sementara, penerjun lainnya terpantau ada juga yang terbawa angin sampai ke barat.
“Kendala utama angin sangat kencang. Payung diturunkan tetapi mundur, tidak bisa maju. Angin kencang, sehingga (di udara) kami tidak bisa apa-apa. Tidak bisa ke kanan, tidak bisa kekiri. Mundur terus,” kata Brigadir Nugroho, penerjun payung yang jatuh di Laguna Depok, Sabtu (23/8/2019).
Nugroho beruntung, meski mendarat di air, dirinya mengerti teknik bagaimana water landing, sehingga berhasil menyelamatkan diri.
Selain Nugroho, ada juga Brigadir A.I Nasution. Ia mendarat sekitar 50 meter dari bibir Laguna.
Keduanya berhasil selamat.
Namun nahas, satu penerjun sipil diketahui bernama Romli dari Kalimantan Barat terpaksa harus dievakuasi oleh tim SAR dan dilarikan ke rumah sakit menggunakan ambulans.
“Pak Ramli ini kemungkinan kehabisan tenaga dan kebanyakan minum air. Bisa juga karena panik sehingga dievakuasi,” katanya.
Ditambahkan Brigadir A.I Nasution, ada 40 penerjunyang tadi pagi diterjunkan menggunakan pesawat CN 295 dari Bandara Adisutjipto.
12 penerjun rencananya mendarat di Pantai Depok, sementara 28 lainya seharusnya mendarat di pantai Parangtritis.
“Tetapi tadi angin besar sehingga kebuang [terhempas] semua, ke barat,” terang dia.