SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Kebakaran hebat melanda SMP Negeri 2 Sambirejo, yang berlokasi di Desa Dawung, Kecamatan Sambirejo, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah, Selasa (17/9/2019) siang. Tiga bangunan kelas rusak berat akibat kebakaran ini dengan kerugian mencapai ratusan juta rupiah.
Kebakaran juga membuat para siswa panik dan berhamburan. Namun mereka berhasil selamat dan keluar ruangan saat kebakaran terjadi sehingga tak ada korban jiwa.
“Kebakaran terjadi sekitar pukul 11 siang. Diduga api berasal dari kebun di belakang sekolah,” ujar Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Sragen, Sugeng Priyono kepada wartawan Selasa (17/9/2019).
Menurut Sugeng, di belakang SMP Negeri 2 Sambirejo terdapat kebun milik warga yang berisi pohon jati dan semak-semak. Diduga seseorang membakar semak di kebun jati tersebut, namun apinya justru merambat ke gedung sekolah karena tiupan angin.
“Setelah mendapatkan laporan, tim BPBD bersama pemadam kebakaran serta PMI, langsung meluncur ke lokasi kejadian untuk melakukan pemadaman. Api bisa dipadamkan sekitar pukul 13.00 WIB,” terang Sugeng.
Akibat kejadian ini, tiga bangunan SMPN 2 Sambirejo mengalami kerusakan berat. Tiga bangunan tersebut antara lain, satu ruang kelas VII D, satu ruang laboratorium komputer, serta satu ruang gudang.
Api juga menghanguskan jaringan internet dan jaringan listrik, serta membakar meja kursi di ruang kelas. Menurut petugas, kerugian ditaksir mencapai Rp 300 juta.
Aparat kepolisian kemudian menggelar olah tempat kejadian perkara untuk memastikan penyebab kebakaran ini. Menurut pantauan kamera cctv di ruang komputer, kebakaran ini juga dipicu oleh konsleting listrik.
“Jadi dari kamera cctv terlihat adanya konsleting listrik di ruang komputer. Bisa saja dipicu hawa panas pembakaran kebun di belakang sekolah,” kata Kapolsek Sambirejo, AKP Saptiwi.
Sementara, Kepala Markas PMI Sragen, Wahdadi menambahkan seusai menerima laporan, tim PMI langsung menuju lokasi melakukan assesment dan bakcup medis.
Ia memastikan tidak ada korban jiwa dalam musibah itu. Namun proses pemadaman sempat terkendala karena kondisi bangunan yang rapat.
“Tidak ada korban jiwa. Semua siswa selamat. Kerugian material sekitar Rp 300 juta,” tukasnya. Wardoyo