Beranda Market Sido Muncul Bantu Operasi Katarak Bagi 200 Penderita di Malang

Sido Muncul Bantu Operasi Katarak Bagi 200 Penderita di Malang

MALANG-Industri jamu dan farmasi Sido Muncul, kembali memberikan pelayanan sosial bagi masyarakat kurang mampu. Kali ini, Sido Muncul bekerja sama dengan Perdami Cabang Malang Raya menggelar operasi katarak gratis untuk 200 penderita katarak yang akan dilaksanakan di beberapa Rumah Sakit di Jawa Timur.

Pelaksanaan baksos operasi katarak pertama sudah dilakukan di Rumah Sakit Universitas Brawijaya, Malang, Sabtu (21/9/2019) dengan pasien sebanyak 20 orang. Sisanya akan dilakukan secara bertahap di beberapa Rumah Sakit di Jawa Timur dalam beberapa pekan ke depan.

Secara terpisah Direktur Sido Muncul Irwan Hidayat menyampaikan, operasi katarak gratis ini sudah dilakukan Sido Muncul sejak tahun 2011. “Kami selalu konsisten menyelenggarakan kegiatan ini dan bekerja sama dengan berbagai pihak. Kali ini, Sido Muncul bekerja sama dengan Perdami Malang Raya, RS Universitas Brawijaya. Kami senang bisa ikut serta dalam kegiatan ini dan berharap bisa membantu para penderita katarak untuk kembali beraktivitas,” ungkapnya dalam siaran pers yang diterima JOGLOSEMARNEWS.COM , Selasa (1/10/2019).

Kegiatan tersebut, lanjut Irwan, juga sebagai bentuk dukungan terhadap pemerintah dalam rangka mengurangi jumlah penderita katarak di Indonesia. Mengingat jumlah penderita katarak di Indonesia cukup tinggi. Sehingga butuh kepedulian semua pihak untuk turut serta membantu mengatasinya.

Bantuan secara simbolis diserahkan oleh PR Manager Sido Muncul, Sri Wahyuni kepada Ketua Perdami cabang Malang Raya dr. Safaruddin Refa, Sp. M-KVR saat seremonial Operasi Katarak Gratis di RS Universitas Brawijaya.

Irwan Hidayat juga menambahkan bahwa Operasi Katarak Gratis telah memasuki tahun ke-delapan dan telah dilaksanakan di 27 provinsi, 211 kota/kabupaten, di 241 Rumah Sakit/klinik mata di seluruh Indonesia. Total yang telah dioperasi hingga September 2019 ini berjumlah 52.491 mata.

“Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan dapat mengurangi angka penderita katarak, khususnya di Jawa Timur. Masyarakat juga diimbau untuk menghilangkan persepsi bahwa operasi katarak adalah sesuatu yang menakutkan, karena satu-satunya cara untuk sembuh dari katarak hanya dengan operasi,” lanjut Irwan Hidayat. (Syahirul)