Beranda Daerah Semarang Ganjar Minta Pemkot Solo Buat Perda Larangan Makan Daging Anjing

Ganjar Minta Pemkot Solo Buat Perda Larangan Makan Daging Anjing

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo saat memberikan pembekalan kepada anggota DPRD Jawa Tengah di Griya Persada Convention Hotel Bandungan, Semarang pada Senin ( 11 /11/2019) / tempo.co

SEMARANG, JOGLOSEMARNEWS.COM – Kuliner masakan daging anjing (gukguk) di Kota Solo kembali disorot. Terkini, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meminta Pemerintah Kota Solo membuat peraturan daerah larangan mengkonsumsi anjing. Menurut dia, anjing bukanlah binatang untuk konsumsi.

“Kita mesti mendorong Pemerintah Kota Solo untuk membuat aturan yang tegas, DPRD-nya membuat regulasi yang melarang orang makan atau berjualan daging anjing,” kata Ganjar ketika bertemu aktivis perlindungan hewan Dog Mett Free Indonesia, Selasa (3 /12/ 2019).

Ganjar mengatakan larangan makan anjing sebenarnya ada di Undang-undang Nomor 18 tahun 2012 tentang Pangan.

Pasal 1 aturan ini mengatakan bahwa anjing tidak termasuk dalam makanan konsumsi karena bukan merupakan sumber hayati produk peternakan, kehutanan, atau jenis lainnya.

Baca Juga :  Wakil Ketua DPRD Jateng Sepakat Tak Ada Pembatasan Pasokan Susu dari Peternak ke Industri Pengolahan. Tata Kelola Produksi Juga Diperbaiki

Dog Meet Free Indonesia menyebutkan 13.700 ekor anjing dibunuh untuk dikonsumsi setiap bulan di wilayah Solo Raya. Belasan ribu ekor anjing tersebut dipasok dari Jawa Barat yang masih berstatus belum bebas rabies.

Kota Surakarta menempati daerah tertinggi konsumsi anjing. Diikuti kabupaten dan kota lain di sekitarnya seperti Salatiga, Sukoharjo, Sragen, dan Semarang.

Koordinator DMFI Karin Franken mengatakan Jawa Tengah yang berstatus bebas rabies sejak 1995 terancam karena tingginya konsumsi anjing.

“Kondisi saat ini banyak (anjing) yang dikirim ke Jateng,” kata dia, Selasa (3/12/2019).

Karin meminta Provinsi Jawa Tengah mengambil langkah cepat untuk menghentikan konsumsi anjing.  Menurut Karin, selain dapat menular karena mengkonsumsi, rabies juga dapat menular melalui kendaraan yang digunakan mengangkut anjing.

Baca Juga :  Gandeng KPID, Kemenag Jateng Akan Pantau Siaran Keagamaan

“Makanya kami meminta pemerintah ambil langkah cepat untuk menghentikan konsumsi itu,” kata dia.

www.tempo.co