Beranda Daerah Sragen Hujan Tangis Iringi Pemakaman Korban Tewas Tertimbun Bukit Gunung Tugel Gesi. Begini...

Hujan Tangis Iringi Pemakaman Korban Tewas Tertimbun Bukit Gunung Tugel Gesi. Begini Reaksi Istri Almarhum

Kapolsek Gesi, Iptu Teguh saat memimpin identifikasi jasad korban sebelum dimakamkan. Foto/Wardoyo
Kapolsek Gesi, Iptu Teguh saat memimpin identifikasi jasad korban sebelum dimakamkan. Foto/Wardoyo

SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM   Insiden tragis terjadi di penambangan galian C di Gunung Tugel, Dukuh Kopen, Desa Tanggan, Kecamatan Gesi, Sragen, Minggu (15/12/2019) menyisakan cerita memilukan.

Kepergian Agus Wahyudi (35) operator backhoe yang tewas tertimbun longsoran itu, menghadirkan duka mendalam bagi keluarga. Terutama istrinya yang sempat menangis melihat jasad suaminya.

“Sudah dimakamkan tadi pukul 14.30 WIB di pemakaman umum desa setempat. Istri dan keluarga memang tampak sangat terpukul dan sedih,” ujar Kapolsek Gesi, Iptu Teguh Purwoko, Minggu (15/12/2019) petang.

Kapolsek menguraikan, pihak keluarga yakni istri korban sudah merelakan kejadian itu. Mereka tak menuntut dan menganggap insiden itu sebagai musibah atau kecelakaan kerja.

Baca Juga :  Satuan Narkoba Polres Sragen Tangkap Pelaku Pengedar Narkoba Jenis Sabu dan Obat Berbahaya Lainnya

“Kerabat utamanya istri almarhum sudah menerima dan tidak menuntut dilakukan otopsi. Sehingga tadi jasad almarhum langsung diserahkan ke keluarga, dimandikan dan dimakamkan sekitar pukul 14.30 WIB, ” terangnya.

Sementara, salah satu warga, Setiawan (28) menuturkan isak tangis mengiringi pemakaman almarhum di pemakaman setempat.

Ia menyebut keluarga juga terlihat sangat berduka atas meninggalnya almarhum yang begitu tragis.

“Tadi sempat menangis Mas. Karena selama ini, almarhum adalah tulang punggung ekonomi keluarga,” tukasnya.

Pekerja asal Dukuh Nambangan RT 2, Desa Srawung, Gesi itu tewas usai tertimbun material longsoran di bukit Gunung Tugel yang tengah dikeruk.

Sebelum bukit setinggi 15 meter itu longsor, warga dan pekerja di lokasi tambanh galian C itu sempat dikejutkan dengan suara gemuruh hebat. Wardoyo