WONOGIRI, JOGLOSEMARNEWS.COM – Publik tentu paham satu-satunya rumah sakit umum daerah (RSUD) di Wonogiri adalah RSUD Dokter Soediran Mangun Sumarso (SMS) Wonogiri. Namun tahukah mengenai sejarah perjalanan rumah sakit itu dan pemilihan namanya yang terkesan seperti nama seorang tokoh penting.
Nah, untuk mengupasnya, kali ini JOGLOSEMARNEWS.COM mengulik sejarah lengkap RSUD SMS Wonogiri. Juga disertai alasan pencantuman nama Dokter Soediran Mangun Sumarso di belakang kata RSUD.
Berdasarkan keterangan dari Bagian Humas RSUD SMS Wonogiri, Senin (13/1/2020), sebelum dikelola oleh Pemkab yang dulu disebut Pemerintah Swatantra, rumah sakit Wonogiri (RSUD SMS) adalah milik Zending atau para duta penyebar agama zaman Kolonial. Dulu lokasinya di Kampung/Lingkungan Sanggrahan Kelurahan Giripurwo, Kecamatan Wonogiri atau arah timur Kantor Bupati Wonogiri.
Sejak akhir 1942 hingga 1950, Parentah Keraton Mangkunegaran secara de facto ikut mengelola keberadaan rumah sakit. Selanjutnya dilimpahkan ke Pemerintah Daerah Swatantra Tingkat II Wonogiri.
Lantaran Kampung Sanggrahan dalam jangka panjang tidak memenuhi persyaratan pengembangan rumah sakit, diputuskan mencari lokasi baru. Berdasarkan keputusan DPRGR dan Bupati, lokasi baru adalah di Kampung Joholor, Kelurahan Giriwono, Kecamatan Wonogiri atau di Jalan Ahmad Yani 40, Wonogiri sampai saat ini.
Penetapan izin operasional dikeluarkan Menteri Kesehatan pada 13 Januari 1956. Tanggal ini ditetapkan sebagai hari lahir RSUD SMS Wonogiri.
Seiring dan sejalan dengan perkembangan tuntutan publik terhadap peningkatan kualitas pelayanan publik, pembenahan pelayanan dilakukan dengan kerja keras. Buahnya, membawa peningkatan tipe rumah sakit menjadi tipe C pada 11 Juni 1983. Selanjutnya menjadi tipe B pada 5 Juni 1996.
Berdasarkan Keputusan Menkes Nomor 544/Menkes/SK/IV/1996 menjadi tipe B Non Pendidikan yang mejadi dasar peningkatan kelas rumah sakit.
Perubahan nama menjadi RSUD Dokter Soediran Mangun Sumarso berdasarkan Perda Nomor 11 Tahun 2008 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Kabupaten Wonogiri. Pemberian nama ini untuk menghormati pimpinan pertama yang bertugas sebagai Kepala RSUD Wonogiri periode 1956-1965.
PLt Kepala RSUD SMS, Setyarini mengatakan, sejumlah prestasi telah diraih. Meliputi penghargaan dari KemenPANRB sebagai unit penyelenggara pelayanan publik dengan kategori sangat baik, juga sebagai role mode unit penyelenggara pelayanan publik dengan kategori sangat baik. RSUD SMS juga memperoleh penghargaan dari Komisi Informasi Jateng dalam hal keterbukaan informasi publik. Aria