WONOGIRI, JOGLOSEMARNEWS.COM – Hingga saat ini di Wonogiri tercatat ada dua kasus positif COVID-19 terkonfirmasi. Sementara dari hasil rapid test ada satu orang dengan hasil positif namun kepastiannya masih menunggu hasil laboratorium.
Namun demikian, Pemerintah Kabupaten Wonogiri telah memiliki rencana jika terjadi lonjakan kasus hingga pasien tak tertampung di rumah sakit yang sudah ditentukan. Pemkab berencana menggunakan bekas gedung RS Marga Husada Wonogiri sebagai tempat perawatan pasien COVID-19.
Kepala Dinas Kesehatan Wonogiri Adhi Dharma, Rabu (8/4/2020) mengatakan, pihaknya sengaja memilih RS Marga Husada sebagai alternatif untuk menampung PDP, lantaran RS tersebut saat ini sudah tidak beroperasi lagi.
“Aabila terjadi outbreak, lonjakan jumlah pasien yang melebihi kapasitas rumah sakit yang sudah ada, sudah ada alternatif tempat,” kata dia.
Menurut dia, fasilitas di RS Marga Husada Wonokarto Wonogiri masih ada, listrik masih aktif. Lokasinya dekat dengan jalan umum, jadi aksesnya mudah
Bupati Wonogiri, Joko Sutopo memaparkan, pihaknya mengantisipasi kondisi terburuk yang mungkin terjadi. Saat ini RSUD Wonogiri sudah menyiapkan 19 ruang karantina, ditambah fasilitas kesehatan lini satu dan lini dua.
“Memanfaatkan gedung RS Marga Husada tersebut dianggap tepat, karena kondisi RS itu masih mendukung, seperti infrastruktur dan juga ruangannya serta peralatan medisnya,” sebut dia.
Selain itu kata Bupati pemilik RS Marga Husada menyatakan siap jika bangunan itu dijadikan lokasi karantina. Namun, jadi atau tidak rencana itu dilaksanakan, masih menunggu analisis kebutuhan dan juga perhitungan anggaran yang sementara ini ditaksir sebesar Rp 3,3 miliar.
Untuk diketahui RS Marga Husada merupakan rumah sakit swasta pertama di Wonogiri, mulai beroperasi tahun 1990. Namun, sudah beberapa waktu lalu rumah sakit itu tidak beroperasi lagi. Aria