Beranda Daerah Semarang Jumlah Pasien Positif Jateng Meroket 838 Orang dan 75 Meninggal, Pemprov Jateng...

Jumlah Pasien Positif Jateng Meroket 838 Orang dan 75 Meninggal, Pemprov Jateng Minta Kapasitas Tes PCR Dinaikkan 1.000 Spesimen Perhari

Gubernur Ganjar Pranowo menyapa para buruh korban PHK. Foto/Humas Jateng

SEMARANG, JOGLOSEMARNEWS.COM – Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo meminta kapasitas tes PCR di Jawa Tengah dan DIY ditingkatkan, dari 600 spesimen menjadi 1.000 spesimen per hari.

Ini disampaikan Ganjar saat mengumpulkan tujuh pengelola laboratorium dikumpulkan Ganjar di ruang rapat Gedung A lantai 2 Kantor Gubernur Jateng, Minggu (3/5/2020).

Ketujuh pengelola itu di antaranya BBTKL Yogyakarta, Laboratorium Balai Besar Litbang Vektor dan Reservoir Penyakit (BBLVRP) Salatiga, RSUP Dr Kariadi, RSUD dr Moewardi, RSND Semarang, RSUD Wongsonegoro, dan RS UNS Solo.

Ganjar mengatakan, jumlah peningkatan kasus Covid-19 di Jawa Tengah cukup tinggi. Sampai saat ini, sudah ada 799 kasus positif, 30.056 orang dalam pemantauan (ODP) dan 949 pasien dalam pengawasan (PDP).

Untuk itu, kecepatan tes PCR penting untuk meningkatkan manajemen penanganan Covid-19. Selama ini, banyak pasien yang dirawat di rumah sakit lama hanya karena menunggu hasil tes keluar.

“Padahal saat tes keluar, ternyata negatif. Atau ada pasien yang sampai meninggal hasil tesnya belum keluar. Kami tidak mau itu terjadi terus, makanya kecepatan tes PCR ini sangat menentukan pengelolaannya,” ucapnya.

Baca Juga :  Terdorong Hati Nurani, Purnawirawan Polri di Jawa Tengah Deklarasi Dukung Andika Perkasa-Hendrar Prihadi

Kepala Balai Litbang Vektor Salatiga, Joko Waluyo mengatakan, sampai saat ini pihaknya sudah melakukan pemeriksaan sebanyak 6.000 sampel.

Dalam sehari, kapasitas di tempat itu juga sudah meningkat, dari 40 sampel menjadi 150 sampel perhari.

“Sebenarnya kami bisa meningkatkan dua kali lipat asalkan ada penambahan alat ekstraksi otomatis. Selama ini, proses ekstraksi kami lakukan manual dan itu memakan waktu cukup lama dan kapasitas mesinnya juga sedikit,” kata Joko.

Sementara mesin ekstraksi otomatis yang baru, pemeriksaannya sangat cepat. Dalam sekali ekstraksi, bisa digunakan untuk 200 sampel.

“Jadi kalau sehari bisa dua kali ekstraksi saja, sudah 400 sampel. Itu akan semakin cepat. Untuk itu kami berharap ada penambahan alat itu,” imbuh Joko.

Ditemui seusai rapat, Ganjar mengatakan pihaknya mendapat banyak masukan, termasuk ketersediaan tenaga ahli, reagen atau primer serta masukan-masukan lainnya.

“Nanti akan kami penuhi satu per satu, termasuk soal adanya peralatan yang belum lengkap dan tidak bisa difungsikan. Nanti kami lengkapi secepatnya,” pungkasnya.

Terkait dorongan Ganjar agar laboratorium meningkatkan kapasitas pengujian, sejumlah laboratorium mengaku siap. Hanya memang harus dilakukan modernisasi alat dan beberapa tempat membutuhkan penambahan personel.

Baca Juga :  Wakil Ketua DPRD Jateng Sepakat Tak Ada Pembatasan Pasokan Susu dari Peternak ke Industri Pengolahan. Tata Kelola Produksi Juga Diperbaiki

“Saya senang semua siap, karena memang dalam kondisi saat ini, semua harus siap bekerja semaksimal mungkin. Maka kami inventarisasi semuanya. Untuk modernisasi alat, segera kami belikan. Untuk penambahan SDM, itu hanya beberapa titik,” tandas Ganjar.

Sementara hingga Selasa (5/5/2020), jumlah kasus positif covid-19 di Jateng tercatat mencapai 838 orang dengan 75 orang meninggal. Edward