SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Belasan buruh asal Desa Krebet, Kecamatan Masaran terpaksa harus menanggung nasib dirumahkan sementara dari perusahaan.
Hal itu menyusul adanya satu warga peserta Ijtima Gowa asal Krebet yang dinyatakan positif terpapar covid-19 atau corona virus.
Pasien berjenis kelamin laki-laki itu berusia sekitar 45 tahun, berprofesi karyawan pabrik dan punya tiga anak.
Suryanto (40) warga yang tinggal di dekat rumah pasien positif mengatakan tetangganya yang positif covid-19 itu memang berprofesi sebagai karyawan pabrik dan juga nyambi bertani.
Ia tak menampik bahwa istri yang bersangkutan berprofesi tenaga medis dan sering memberikan pelayanan di rumah.
“Saat ini posisinya dirawat di Moewardi Solo. Dari awal dia nggak ngaku, imbasnya ini warga di sekitarnya yang rata-rata kerja di pabrik dirumahkan semua. Ada sekitar 15 warga yang tinggal di dekatnya yang dirumahkan,” paparnya kepada JOGLOSEMARNEWS.COM , Selasa (12/5/2020).
Ia menuturkan 15an buruh itu bekerja di beberapa pabrik di Sidoharjo dan Masaran Sragen. Mereka dirumahkan sekitar satu pekan terakhir sejak adanya hasil swab test pasien positif itu keluar.
Suryanto menyebut selain buruh tetangga yang dekat dirumahkan, untuk sementara, pelayanan di klinik milik istri pasien positif itu juga sudah ditutup.
Sebelumnya, banyak warga yang memeriksakan ke klinik baik ibu hamil, imunisasi dan periksa biasa.
Kasi Kesra Desa Krebet, Winarno saat ditemui di Posko Satgas Covid-19 Desa Krebet, membenarkan adanya satu warga yang positif covid-19 itu.
Menurutnya, pasien itu berprofesi karyawan pabrik, memiliki tiga anak dan istrinya memang berprofesi tenaga medis.
“Yang positif itu masih dirawat di RSUD Moewardi. Sedang istri dan tiga anaknya masih menjalani karantina mandiri di rumah,” tukasnya.
Pasien asal Krebet itu dinyatakan positif dari hasil swab test yang keluar tanggal 1 Mei 2020 lalu.
Ia juga membenarkan imbas dari itu, ada sekitar 15 buruh yang dirumahkan dan mayoritas bekerja di pabrik sekitar.
“Sudah seminggu ini dirumahkan, sejak ada kabar positif itu. Anak saya juga ikut disuruh libur dari pabriknya. Diliburkan 14 hari. Setiap hari dari PT mengecek suhunya, ” tandasnya. Wardoyo