Beranda Daerah Solo Polsek Laweyan Lakukan Penyemprotan ‘Kabut Disinfektan’ di Warung Tahu Kupat Timur RS...

Polsek Laweyan Lakukan Penyemprotan ‘Kabut Disinfektan’ di Warung Tahu Kupat Timur RS Kasih Ibu yang Jadi Klaster Covid-19

Jajaran Polsek Laweyan melakukan penyemprotan 'kabut disinfektan' di warung tahu kupat di samping Rumah Sakit Kasih Ibu, Jumat (24/07/20). Foto: JSNews/Prabowo

SOLO, JOGLOSEMARNEWS.COM – Jajaran Polsek Laweyan melakukan penyemprotan ‘kabut disinfektan’ di warung tahu kupat di samping Rumah Sakit Kasih Ibu, Jumat (24/07/20). Warung itu diketahui menjadi sumber klaster baru penyebaran Covid-19, pekan lalu.

Dipimpin langsung oleh Kapolsek Laweyan AKP Ismanto Yuwono, penyemprotan dilakukan di berbagai titik. Mulai warung-warung makan dan toko di sepanjang jalan timur RS Kasih Ibu.

Penyemprotan juga dilakukan di rumah warga bernama Suwarni, yakni mertua Murtanto penjual tahu kupat yang dinyatakan positif Covid-19.

Ismanto menjelaskan, penyemprotan disinfektan tersebut berbeda dari yang biasanya yang berupa cairan. Pihaknya menggunakan alat khusus yang mengubah cairan menjadi berbentuk seperti kabut asap.

Jajaran Polsek Laweyan melakukan penyemprotan ‘kabut disinfektan’ di warung tahu kupat di samping Rumah Sakit Kasih Ibu, Jumat (24/07/20). Foto: JSNews/Prabowo

“Jadi kami melakukan fogging dengan alat khusus, mengubah disinfektan menjadi kabut sehingga bisa menjangkau seluruh sisi. Ada zat khusus di sana yang dapat merusak sel virus dan membunuh bakteri,” kata Ismanto mewakili Kapolresta Surakarta Kombes Pol Andy Rifai saat dikonfirmasi JOGLOSEMARNEWS.COM .

Baca Juga :  Himpunan Ratna Busana Luncurkan Buku 14 Tahun Perjalanan Berkiprah di Indonesia

“Kabut itu seperti uap air, sehingga tidak pedih di mata dan lebih bisa menjangkau banyak sisi. Sehingga lebih efektif untuk membunuh bakteri,” tambah dia.

Sebelumnya, Lurah Purwosari, Suharti, menegaskan jika penjual tahu kupat yang terkonfirmasi Covid-19 sudah bukan warga Solo. Sang penjual sudah pindah dan kini menjadi warga Cemani, Grogol, Sukoharjo.

Dia memaparkan, sang penjual hingga saat ini masih ber-KTP Kelurahan Purwosari. Hanya saja, sejak empat tahun ini tinggal di Cemani.

“Sudah tinggal di Cemani dan setiap hari pulang ke sana. Namun gerobaknya ditinggal di sini (timur RS Kasih Ibu),” kata Suharti. Prabowo