JAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM – Pelaku penusukan terhadap Syekh Ali Jaber ramai diberitakan diduga mengidap gangguan kejiwaan. Hal tersebut dinyatakan pihak kepolisian dan dari keterangan pihak keluarga pelaku.
Kendati demikian, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD menegaskan bahwa motif penyerangan terhadap ulama Syekh Ali Jaber harus tetap ditelusuri. Ia meminta, keterangan keluarga pelaku yang menyebut pelaku mengalami gangguan jiwa, agar tidak serta-merta diterima.
“Kita belum percaya. Kita akan tahu dia sakit jiwa betulan atau tidak setelah diselidiki,” ujar Mahfud, pada Senin (14/9/2020).
Mahfud mengatakan, rekam jejak pelaku pasti akan terlihat tak hanya dari pernyataan keluarga. Tetangga hingga jejak digital pelaku juga akan menjadi petunjuk kebenaran kondisi kesehatan jiwa pelaku yang telah diidentifikasi bernama Alpin Andria (25), warga Tanjungkarang Barat, Bandar Lampung, itu.
“Kami, pihak aparat terus akan menyelidiki bagaimana latar belakang dan apa jaringan yang ada di belakangnya anak ini,” kata Mahfud.
Bahkan Mahfud mengatakan jika dirinya telah menginstruksikan berbagai badan intelijen agar ikut bergerak mengungkap kasus ini. Mulai dari Badan Intelijen Negara (BIN), Badan Intelijen Strategis (BIS), Kabaintelkam Polri, hingga Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) dan Densus 88 Anti Teror.
“Saya minta selidiki kasus ini dengan sebaik-baiknya, setransparan mungkin,” kata Mahfud.
Mahfud mengatakan Syekh Ali Jaber merupakan sosok ulama yang memberi dakwah yang baik. Ia khusus datang dari Timur Tengah dengan biaya sendiri untuk berdakwah di Indonesia dan dakwahnya baik.
Ia mengatakan pada 2011, dirinya bersama Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan semua ketua lembaga negara pernah mendengarkan ceramah Syekh Ali Jaber di rumah Ketua DPR saat itu, Marzuki Ali.
Sebelumnya diberitakan, insiden penusukan menimpa penceramah Syekh Ali Jaber saat mengisi acara di Masjid Afaludin Tamin Sukajawa, Tanjungkarang Barat, Bandar Lampung, Minggu (13/9/2020). Akibat penyerangan itu, Syekh Ali Jaber mengalami luka di bagian lengan kanan atas.
Kondisi Syekh Ali Jaber disebut sudah membaik dan tidak perlu sampai menjalani rawat inap setelah mendapat 10 jahitan pada luka yang dialaminya.