SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Ustadz sekaligus pimpinan Ponpes El Nusa Shobo Guno Sragen, Habib MA (42) dimakamkan Minggu (20/9/2020) malam di pekarangan samping Ponpesnya.
Sang ustadz muda yang meninggal akibat terpapar positif covid-19 itu dimakamkan dengan iringan air mata.
Ratusan pelayat yang sejak sore menunggu kedatangan jenazah almarhum, hanya menyaksikan dari kejauhan.
Mereka tetap setia menanti prosesi pemakaman sampai selesai meski tak bisa mendekat lantaran pemakaman dilakukan secara protokol covid-19.
“Ya tadi malam memang banyak yang melayat tapi berpencar karena memang tidak kami sediakan kursi. Mengingat prosesi pemakaman dilakukan sesuai protokol covid-19. Jenazah Pak Habib datang menjelang magrib dan dimakamkan pas adzan magrib pukul 18.15 WIB. Pemakaman selesai pukul 19.30 WIB,” papar Kades Tangkil, Suyono, Senin (20/9/2020).
Kades menguraikan pejabat yang datang di antaranya camat Sragen Kota, kemudian Kepala DKK Sragen, Hargiyanto.
Prosesi pemakaman diiringi isak tangis dari keluarga dan pelayat yang hadir. Jenazah ustadz dan mubaligh muda itu kemudian disemayamkan di peristirahatannya di sebuah tanah milik warga yang berdampingan dengan Ponpesnya.
Pimpinan Pondok Pesantren El Nusa Shobo Guno Sragen itu tutup usia, Minggu (20/9/2020) siang pukul 12.15 WIB.
Ustadz sekaligus tokoh muda nahdlatul ulama (NU) di Kabupaten Sragen itu meninggal dunia akibat didera virus corona atau covid-19.
Kepergian ulama muda nan cerdas itu tak hanya menjadi kehilangan bagi Ponpes maupun kalangan NU Sragen. Namun, kepergian sang ustadz muda itu juga menjadi kehilangan tersendiri bagi Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati.
Kepada JOGLOSEMARNEWS.COM , Bupati mengaku tak menyangka ustadz muda yang dikenal piawai dalam berdakwah itu pergi begitu cepat. Ia mengaku cukup mengenal dekat dengan ustadz Habib MA.
Bahkan, Yuni mengaku menyimpan kenangan berkesan ketika bersama almarhum yang tanpa kenal lelah mendampinginya berkeliling ke 20 kecamatan untuk menyambangi ustadz dan ustadzah semua Ponpes dan madrasah diniyah.
Menurutnya, almarhum merupakan sosok ulama muda dan tokoh NU yang memiliki semangat luar biasa dalam memperjuangkan serta memajukan syiar agama Islam di lingkungan ponpes, madrasah maupu badqo TPA serta TPQ.
“Kenangan bersama Mas Habib waktu keliling di 20 kecamatan menyambangi ustad, ustadzah dari badqo TPA dan TPQ , ponpes dan madrasah diniyah itu tidak akan pernah terlupakan. Satu kalimat untuk beliau, Mas Habib itu semangatnya luar biasa,” tutur bupati, Minggu (20/9/2020).
Orang pertama di jajaran Pemkab Sragen itu tak lupa mendoakan semoga almarhum husnul khatimah dan mendapat tempat yang terbaik di sisi-Nya.
Ia juga berharap keluarga yang ditinggalkan bisa tetap tabah dan bisa meneruskan perjuangan almarhum dalam memajukan syiar Islam di Ponpes.
“Sekali lagi, kami mewakili Pemkab dan masyarakat Sragen, menyampaikan ucapan belasungkawa sedalam-dalamnya. Semoga almarhum bisa diampuni segala dosanya dan diterima amal ibadahnya serta mendapat tempat terbaik di sisi-Nya,” pungkas Bupati Yuni. Wardoyo