SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Kades Trombol, Kecamatan Mondokan berinisial SUG (51) dinyatakan positif terpapar corona virus atau covid-19.
Meski demikian Pemkab memastikan layanan di kantor desa tidak ditutup karena perangkatnya tidak ada yang tertular.
Sang Kades dinyatakan positif terpapar covid-19 bersama lima saudaranya. Klaster penularan itu diduga berasal dari orangtua mereka, berinisial SS (71) yang meninggal dunia di RSUD dr Moewardi Solo pada 14 September 2020 lalu.
“Benar Kades Trombol saat ini sudah diisolasi di Technopark Sragen. Tapi pelayanan di kantor desa tetap jalan. Tidak ditutup. Karena semua perangkatnya tidak ada yang kena,” papar Sekda Sragen, Tatag Prabawanto, Selasa (22/9/2020).
Ia mengatakan saat ini tim DKK tengah melakukan tracing dan pelacakan semua orang yang kontak erat dengan Kades maupun lima saudaranya yang juga dinyatakan positif covid-19.
Kepala DKK Sragen, Hargiyanto menambahkan tracing dilakukan terhadap mereka yang kontak erat atau berkomunikasi dalam jarak 1 meter tanpa pengaman minimal 15 menit dengan pasien positif covid-19.
Kemudian kontak itu dilakukan dalam rentang dua hari sebelum pasien positif menjalani swab test. Untuk kasus di Trombol Mondokan, Kades dan lima saudaranya yang positif itu diswab tanggal 14 September lalu dan ketahuan positif tanggal 17 September.
Kabar Kades Trombol, Mondokan positif terpapar covid-19 itu dibenarkan Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati. Saat memberi sambutan dalam penyerahan simbolis bantuan insentif bagi relawan Satgas Covid-19 Senin (21/9/2020), ia menyampaikan bahwa Kades Trombol saat ini diisolasi mandiri di Technopark Sragen.
Sebelumnya, Kades berinisial SUG itu sempat menolak dilakukan swab test ketika orangtuanya yang barusaja meninggal dinyatakan positif covid-19.
“Saya kemarin di-WA Pak Lurah Trombol Mondokan. Di Technopark, beliau WA saya sambil kirim foto menu makan pagi. Di dalam dus ada nasi, buah, lauk dan sayur komplit. Kalimatnya selamat pagi Bu Bupati, mari sarapan. Saya jawab jenengan di situ nggak boleh stress ya. Dia jawab di situ masih bisa pingpong, habis salat bisa ngaji. Malam mancing dan bakar ikan. Ngono wingi arep dites mlayu, ndadak mubeng-mubeng ora gelem,” ujar bupati setengah berkelakar saat bicara di hadapan puluhan perwakilan Kades dan relawan Satgas Covid-19.
Bupati kemudian menjelaskan bahwa apa yang menimpa Kades Trombol itu setidaknya bisa menjadi gambaran. Bahwa tidak perlu takut untuk tes ketika sudah pernah melakukan kontak erat dengan pasien positif covid-19.
Kemudian covid-19 tidak untuk dikucilkan orangnya, akan tetapi yang perlu dijauhi adalah virusnya.
Caranya, yakni dengan menjaga protokol kesehatan seperti memakai masker, jaga jarak, hindari kerumunan dan lainnya.
Ia juga menegaskan bahwa pasien covid-19 bisa disembuhkan. Sehingga tidak ada alasan untuk takut berlebihan kemudian menjauhi apalagi sampai mengucilkan dari lingkungan. Wardoyo