SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Nama Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati dibajak dan dicatut untuk menjanjikan bantuan donasi bagu panti dan pondok.
Pelaku mencatut nama bupati dan memasang foto bupati sebagai DP profil WA-nya dan mengirim pesan WA ke pengurus-pengurus panti maupun pondok.
Aksi pembajakan foto dan nama bupati yang saat ini berstatus Calon Bupati (Cabup) Pilkada Sragen itu terjadi Rabu (7/10/2020) siang tadi.
Hal itu diketahui ketika bupati mendapat konfirmasi dari salah satu pengurus pondok perihal pesan WA atas nama bupati yang masuk ke WA.
Dari nomor yang digunakan, terdeteksi nomor telkomsel. Dari salah satu penerima pesan WA, tercatat pelaku menggunakan nomor 0821 1720 7635.
Penelusuran JOGLOSEMARNEWS.COM , salah satu penerima pesan WA itu menerima kiriman pesan pukul 14.17 WIB siang tadi.
Bunyinya “Saya dengan ibu Kusdinar Untung Yuni Sukowati selaku Bupati Seragen. Saya mau menggelang donasi berupa uang ubtuk berbagau panti dan pondok. Apa benar ini saya berbicara dengan pengurus panti”.
Sontak, Bupati Yuni yang merasa tak pernah mengirimkan pesan apa-apa, langsung terkejut. Ia kemudian menjawab bahwa pesan WA itu bukan dirinya dan diminta tidak usah mempercayai.
“Iya benar, foto dan nama saya dicatut oknum tak bertanggungjawab. Modusnya mengirim pesan ke WA seolah-olah bupati menggalang donasi untuk berbagai panti dan pondok. Kami pastikan bahwa itu tidak benar,” papar Yuni kepada JOGLOSEMARNEWS.COM , Rabu (7/10/2020).
Cabup yang akrab disapa Mbak Yuni itu mengimbau agar masyarakat dan pihak manapun yang menerima pesan itu, untuk berhati-hati dan tidak terjebak.
“Sekali lagi, bahwa itu tidak benar,” tandasnya.
Ia menyebut sempat sudah ada beberapa pengurus pondok yang mengkonfirmasi dirinya bahwa telah menerima pesan WA tersebut.
Ia pun langsung membalas dan menjawab bahwa informasi yang dikirim WA itu tidak benar.
Sementara, Sekda Sragen, Tatag Prabawanto memastikan bahwa tidak pernah ada pesan WA dari bupati terkait penggalangan donasi untuk pondok maupun panti.
Karenanya ia memastikan bahwa pencatutan nama dan foto bupati itu hanya modus penipuan saja.
“Karenanya kami minta masyarakat tidak mempercayai. Karena Bu Bupati tidak pernah melakukan penggalangan dana seperti itu,” tandasnya. Wardoyo