Beranda Daerah Karanganyar Fatal, Kasus Covid-19 Meningkat, Hajatan di Ngargoyoso Karanganyar Tertangkap Malah Blong-Blongan Tanpa...

Fatal, Kasus Covid-19 Meningkat, Hajatan di Ngargoyoso Karanganyar Tertangkap Malah Blong-Blongan Tanpa Masker, Tak Jaga Jarak dan Pakai Salam-Salaman. Kepala Satpol PP Menyesalkan, Minta Tim Satgas Menertibkan!

Para tamu di hajatan salah satu warga di Ngargoyoso, Karanganyar tertangkap tak pakai masker dan tidak jaga jarak. Foto/Beni

KARANGANYAR, JOGLOSEMARNEWS.COM -Tim Tindak pencegahan pelanggaran protokol kesehatan Pemkab Karanganyar menemukan acara hajatan di Dusun Ngranten Desa Puntukrejo Kecamatan Ngargoyoso, Karanganyar, Sabtu (17/10/2020) yang sama sekali tidak mentaati protokol kesehatan.

Bahkan diketahui para tamu dan hadirin malah blong-blongan tanpa menggunakan masker dan tanpa jaga jarak.

Kepala Kantor Satpol PP Karanganyar, Yophi Eko Jati  Wibowo mengatakan temuan itu terjadi pada hajatan warga di sebuah desa dekat obyek wisata Kampung Karet, Kecamatan Ngargoyoso.

“Sungguh kejadian itu sangat disesalkan karena blong-blongan parah tanpa masker dan tanpa tanpa jaga jarak,” paparnya Sabtu (17/10/2020).

Bahkan sarana cuci tangan meski  sudah disediakan tapi tidak digunakan oleh semua tamu ataupun tuan rumah. Sehingga seakan hanya menjadi formalitas saja.

Sementara prosesi bersalaman secara manual tetap terjadi pada hajatan tersebut seperti lazimnya hajatan saat tidak sedang terjadi  pandemi covid 19.

Baca Juga :  Kelompok MBKM Riset UNS Sosialisasikan Pengolahan Telur Asin di Papahan, Karanganyar

“Sejauh pantauan tim tindak selama musim hajatan , kasus ini merupakan kategori fatal,” tandasnya.

Meski demikian kejadian itu tidak sempat dibubarkan karena berdasar situasional. Namun tim tetap memperingatkan dan menunggui hajatan tersebut.

Namun dengan temuan kasus tersebut tim akan meminta tim jogo tonggo yang ada disetiap desa agar tergerak untuk bersikap dengan realitas yang terjadi.

“Lha ini tim jogo tonggo yang diketuai Ketua RW tiap desa serta unsur satgas desa harus bergerak untuk menertibkan,” ujarnya.

Pasalnya tidak mungkin hanya mengandalkan tim tindak dari pemkab karena keterbatasan personel serta efektifitas informasi.

Artinya tim jogo tonggo lebih menguasai medan serta informasi lebih detail di TKP karena tim adalah warga setempat.

Diharapkan kesadaran sinergi zim jogo tonggo sebagai garda depan harus maksimal. Sedangkan tim tindak dari pemkab membackup sepenuhnya.

“Dengan sinergi yang baik maka kecil kemungkinan terjadi pelanggaran protokol kesehatan terutama di acara hajatan dan acara lainnya yang melibatkan banyak orang,” ungkapnya.

Baca Juga :  Tim Hibah MBKM UNS Gelar Seminar Kupas Tuntas Kendala Implementasi SIPD RI di OPD se-Kabupaten Karanganyar

Yophie menegaskan dikhawatirkan pelanggaran yang terjadi pada acara hajatan di Dusun Ngranten Desa Puntukrejo, Karanganyar tidak muncul sebagai biang klaster baru. Beni Indra