Beranda Nasional Jogja 1.300-an Karyawan Perusahaan Telekomunikasi di Sleman Jalani Rapid Test

1.300-an Karyawan Perusahaan Telekomunikasi di Sleman Jalani Rapid Test

Ilustrasi virus corona. Pixabay

SLEMAN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Sekitar 1.300 orang karyawan di salah satu perusahaan telekomunikasi di Kecamatan Depok, Sleman menjalani rapid test yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman.

Koordinator Data Covid-19 Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman, Wirdasari Hasibuan mengatakan, tracing tersebut dilakukan setelah terjadi penularan Covid-19 di perusahaan tersebut.

Dari hasil pelacakan yang telah dilakukan, ditemukan adanya 95 kasus positif Covid-19.

“Sebanyak 95 karyawan positif Covid-19 tersebar di wilayah jawa Tengah dan DIY, ada yang dari Magelang, Sukoharjo, dan sebagainya. Sedangkan karyawan yang dari Sleman sebanyak 69 orang. Karyawan yang berasal dari luar Sleman mendapatkan perawatan di daerah masing-masing, dan kami juga terus berkoordinasi,” katanya, Senin (19/10/2020).

Dengan adanya penularan tersebut, Dinas Kesehatan melalui Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Sleman memberikan surat rekomendasi pada perusahaan telekomunikasi tersebut.

Salah satunya adalah penutupan selama lima hari untuk sterilisasi.

Baca Juga :  Pria di Bantul Ditemukan Gantung Diri di Alas Bibis, Keluarga Sempat Curiga

Namun hingga saat ini, Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman masih belum mendapat laporan dari perusahaan tersebut terkait rekomendasi tersebut.

“Satgas kabupaten (Sleman) telah berkoordinasi dan telah memberikan rekomendasi, yaitu penutupan kantor selama tiga sampai lima hari untuk steriliasai. Kami juga merekomendasikan agar yang sudah melalukan rapid tes, melakukan rapid tes ulang. Rekomendasi sudah satu minggu yang lalu, kami masih menunggu laporan dari perusahaan tersebut,” ujarnya.

Sementara itu, Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Sleman, Shavitri Nurmala Dewi, mengungkapkan perusahaan telekomunikasi tersebut sudah melakukan selama lima hari untuk disinfeksi.

Pihaknya juga sudah menyampaikan perlu ada pengetatan protokol kesehatan di perusahaan tersebut.

“Penutupan sementara di lantai 2 dan 3, di lantai yang ada penularan. Gedung itu terdii dari empat lantai, lantai 1 dan 4 tidak ada penularan. Statusnya saat ini tidak tutup. Saat kasus meledak dan dilakukan skrining, sudah ditutup lima hari untuk penyemrpotan disinfektan,” ungkapnya.

Baca Juga :  Gegara Parkir Malam-malam Tak Memberi Tanda, Sepeda Motor Gasak Bodi Truk di Kulonprogo Hingga Tewas di Tempat

Meski saat ini perusahaan tersebut masih beroperasi, pihaknya memastikan karyawan yang bekerja adalah karyawan yang sudah dinyatakan negatif Covid-19.

“Apabila ada kegiatan, (karyawan) yang masuk adalah yang negatif (Covid-19), yang sudah sehat. Kami sampaikan protokol kesehatan harus ketat,”tambahnya.

www.tribunnews.com