SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Warga di wilayah Sambirejo kembali mengeluhkan kondisi jalan raya Sambi-Sukorejo di Kecamatan Sambirejo.
Pasalnya, belum genap tiga bulan selesai dibangun, lubang-lubang sudah menghiasi jalan penghubung antar desa antar kecamatan di ujung Sragen timur itu.
Padahal, jalan raya sepanjang 5,7 km itu dibangun dengan anggaran Rp 6,8 miliar dan baru diresmikan September lalu.
Kondisi kerusakan jalan itu diungkapkan tokoh masyarakat Desa Jambeyan, Sugiyono. Ia mempertanyakan sudah banyak titik yang rusak dan pecah.
”Yang kami deteksi kemarin ada 6 titik yang sudah rusak dan berlubang. Di Jambeyan, Sukorejo dan Jambi. Yang 6 titik itu sudah kami laporkan dan kemarin baru diperbaiki ditambal. Ini sudah muncul beberapa titik yang mau rusak lagi,” paparnya, Minggu (13/12/2020).
Soal penyebab kerusakan, Sugiyono mengaku kurang tahu karena dirinya tak paham betul soal teknis konstruksi jalan. Hanya saja kondisi jalan yang banyak dilintasi truk muatan berat, diduga jadi salah satu faktornya.
Soal kualitas pengerjaan dan material jalan, ia enggan berkomentar. Yang jelas, ia berharap karena lama menunggu dan baru sekarang bisa dibangun, warga berharap jalan itu bisa lebih awet.
“Harapan kami rambu peringatan truk muatan berat diperbanyak dan lebih banyak razia saja. Karena ini juga sudah ada beberapa titik yang mau rusak lagi,” tukasnya.
Terpisah, Kabid Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Sragen, Albert Pramono Susanto saat dikonfirmasi wartawan menyampaikan kerusakan jalan di lokasi tersebut sudah diperbaiki oleh rekanan kemarin.
Menurutnya saat ini tanggungjawab perbaikan masih di rekanan selama masa pemeliharaan 8 bulan.
Namun ia menampik jika rusaknya jalan Sambi-Sukorejo akibat rendahnya kualitas material dan pengerjaan. Ia menyebut pengerjaan sudah sesuai dengan spek.
“Kemarin titik-titik yang rusak sudah diperbaiki. Karena kondisi jalan di situ memang tidak stabil di beberapa lokasi, ditambah ada muatan yang lewat,” katanya. Wardoyo