SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Warga di Sambungmacan Sragen digemparkan dengan penemuan sesosok mayat pria dalam kondisi mengenaskan, Minggu (10/1/2021) dinihari.
Mayat itu diketahui tergeletak di jalan Sambungmacan-Gondang, tepatnya di wilayah Desa Toyogo, Sambungmacan, Sragen. Kondisi mayat bernama Paino (39) warga Dukuh Sulurejo, Desa Gringging, Sambungmacan, Sragen itu sangat mengenaskan.
Wajah dan tubuhnya penuh luka tak beraturan. Penemuan mayat Paino itu semula sempat membuat geger warga dan memunculkan beragam spekulasi.
Sempat beredar kabar, korban diduga merupakan korban pembunuhan karena tubuhnya ditemukan banyak luka tak beraturan. Sempat pula berembus pesan dugaan ia dihabisi dan ditembak.
“Iya tadi saya dapat WA infonya dugaannya pembunuhan. Ada juga yang bilang kemungkinan ditembak kepalanya karena kondisi luka di kepala. Makanya tadi sempat simpang siur informasi yang beredar di warga macam-macam,” papar Lita (39) warga Gondang, Sragen, Minggu (10/1/2021).
Spekulasi baru mereda setelah muncul pemberitaan dan pernyataan dari kepolisian terkait hasil olah TKP yang memastikan bahwa Paino adalah korban tabrak lari.
Kepastian itu disampaikan Kapolsek Sambungmacan, Iptu Windarto. Mewakili Kapolres AKBP Yuswanto Ardi, ia menyampaikan bahwa korban memang meninggal akibat tabrak lari.
“Benar ada penemuan mayat. Hasil olah TKP, korban tabrak lari,” paparnya kepada JOGLOSEMARNEWS.COM , Minggu (10/1/2021).
Data yang dihimpun di lapangan, mayat Paino diketahui pukul 03.00 WIB. Korban kali pertama ditemukan oleh warga yang melintas dan kemudian dilaporkan ke Polsek setempat.
Tak lama berselang tim dari Polres bersama petugas medis dan PMI tiba di lokasi untuk melakukan evakuasi dan olah TKP.
Kapolsek juga memastikan bahwa warga Gringging Sambungmacan itu merupakan korban tabrak lari. Saat ini kasus tersebut sudah ditangani oleh Satlantas Polres Sragen.
Wakil Ketua PMI Sragen, Soewarno mengatakan usai menerima laporan, tim PMI dan PSC 119 langsung diterjunkan untuk melakukan olah TKP dan mengevakuasi jasad korban.
Menurutnya, saat kali pertama dievakuasi, korban dan kondisi meninggal dunia dengan luka parah tak beraturan pada kepada bagian atas, perdarahan hidung, lecet pada tangan kiri, lecet pada pantat bagian kiri, lecet pada betis kaki kiri.
“Jenazah korban dievakuasi ke RSUD Sragen dengan ambulans PMI Sagen,” tandasnya. Wardoyo
