SEMARANG, JOGLOSEMARNEWS.COM – Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengungkapkan masih ada pihak yang meminta didahulukan untuk vaksinasi Covid-19 meski bukan termasuk dalam kelompok prioritas.
Ganjar mengatakan pihaknya masih terus mencari cara untuk menjelaskan kepada masyarakat bahwa jumlah vaksin Covid-19 saat ini masih sangat terbatas sehingga harus memprioritaskan kelompok paling rentan terlebih dahulu.
Ia mengaku dirinya harus tegas menolak pihak-pihak yang mengirimkan pesan kepada dirinya dan meminta diprioritaskan.
“Saya bilang, hari ini yang WA saya langsung. ‘Mas saya diprioritaskan dong, kan kita temen, kan kita pendukung.’ Saya harus berani ngomong, ‘eh bro, sorry ya, sekarang ini lansia dulu.’ ‘Kan saya hanya satu masa nggak bisa?’,” ungkap Ganjar menceritakan salah satu pesan yang diterimanya.
Ganjar pun menjelaskan bahwa saat ini yang diprioritaska pemerintah adalah kelompok lanjut usia atau lansia, lantaran mereka adalah kelompok yang paling berisiko jika terpapar virus corona.
Gubernur Ganjar menjelaskan berbagai cara telah dilakukannya untuk sosialisasi vaksinasi, termasuk melalui media sosial, hingga melalui media massa untuk diviralkan.
“Hari ini saya men-disclose itu (prioritas dan keterbatasan vaksin). Kita buka, kita berikan transparan. Maka sering saya meng-announce, kemudian saya mention ke media, terus kita viralkan.”
“Itu bagian cara sosialisasi. Maka kita tulis di banyak tempat melalui obrolan-obrolan seperti ini, kita potongin, kita sebarkan agar masyarakat tahu,” ujarnya Ganjar dalam acara dialog bertajuk ‘Percepatan Vaksinasi Demi Herd Immunity’ yang digelar secara virtual, pada Rabu (24/3/2021).
Ganjar menerangkan, adanya pengelompokkan dan skala prioritas penerima vaksin yang dilakukan pemerintah turut memudahkan pihaknya dalam sosialisasi. Begitu vaksinasi berjalan sesuai dengan urutan, pihaknya kini dihadapkan dengan ketidaktahuan masyarakat soal jumlah vaksin yang terbatas.
“Saya harus pinter-pinter, untuk membuat strategi komunikasi. Sekarang bahasanya satu, bapak ibu sabar ya ini nanti Mei, Juni, Juli, baru ada (vaksin tambahan), yang lain sabar,” ujarnya seperti dikutip dari laman resmi Pemprov Jateng.
Ganjar mengatakan, masyarakat saat ini masih perlu untuk diyakinkan untuk vaksinasi Covid-19. Itulah peran kelompok masyarakat tertentu, tokoh agama, dan lainnya, agar membantu pemerintah meyakinkan masyarakat.
“Butuh meyakinkan, agar energi kita tidak dikikis atau habis terkuras pada perdebatan yang sebenarnya bisa kita hindari. Jadi butuh cerewet untuk ini,” tandasnya.
Warga yang Sudah Divaksin
Sementara itu, sebelumnya disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, Yulianto Prabowo, hingga 22 Maret 2021 pukul 15.00 WIB, tercatat sudah 878.105 orang dari kelompok tenaga kesehatan, lansia, dan petugas publik yang sudah menjalani vaksinasi pertama.
Jumlah tersebut mencapai 15,94 persen dari total 5.508.595 orang yang menjadi sasaran dari ketiga kelompok tersebut. Sementara, untuk vaksinasi kedua baru 390.118 orang atau 7,08 persen.
Menurutnya, prioritas vaksinasi tahap kedua ini adalah lansia. Mengingat ketersediaan vaksin yang masih terbatas, vaksinasi petugas publik diprioritaskan bagi mereka yang berusia 50 tahun ke atas, sehingga vaksinasi lansia dapat diprioritaskan.
“Hari ini (Selasa, 23/3/2021) kami sudah mendistribusikan 45.000 vial vaksin, atau 450 ribu dosis ke kabupaten/kota. Kami minta penggunaannya disesuaikan dengan kebijakan ini, dengan prioritas lansia,” tegas Yulianto.
Target vaksinasi di Jateng untuk menuju herd immunity adalah sebanyak 24.363.566 orang.