Beranda Daerah Sragen Meledak Makin Ganas, 9 Keluarga di Sragen Jadi Klaster Baru Penyebaran Covid-19....

Meledak Makin Ganas, 9 Keluarga di Sragen Jadi Klaster Baru Penyebaran Covid-19. Total 37 Orang Positif Terpapar!

Hargiyanto. Foto/Wardoyo

SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Kasus penyebaran covid-19 di Sragen kembali menggeliat. Selain klaster masjid dan layatan, kini muncul kasus penularan baru dari klaster keluarga.

Data di Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Sragen Kamis (6/5/2021) mencatat ada 9 keluarga di beberapa desa yang menjadi klaster baru penularan covid-19.

Dari 9 keluarga itu, total ada 37 orang yang terkonfirmasi positif. Fakta itu disampaikan Kepala DKK Sragen, Hargiyanto, Kamis (6/5/2021).

Kepada JOGLOSEMARNEWS.COM , ia mengatakan salah satu klaster yang kini juga meningkat adalah klaster keluarga.

Dalam kurun tiga hari terakhir sampai Kamis (6/5/2021), tercatat ada 9 keluarga yang menjadi klaster penularan.

“Total dari 9 klaster keluarga itu ada 37 orang yang positif. Mayoritas satu keluarga, awalnya ada satu yang kena kemudian menulari anggota keluarga lainnya,” paparnya ditemui di ruang kerjanya, Kamis (6/5/2021).

Baca Juga :  Kecelakaan Adu Banteng Truk Ayam vs Truk Tronton di Desa Ketro, Tanon, Sragen, Warga: Sopir Ngantuk Berat

Hargiyanto menguraikan 9 keluarga itu berasal dari Sragen Kota, Gemolong, Karangmalang, Masaran, Sambirejo, dan Plupuh.

Klaster di Karangmalang paling banyak dengan 4 keluarga. Total ada 14 orang yang positif. Perihal sumber penularan darimana, pihaknya belum bisa mendeteksi.

“Bisa jadi dapatnya dari luar. Mungkin habis dari mana gitu. Kemudian positif dan menular anggota keluarga yang lain,” terangnya.

Banyaknya pasien positif dari klaster keluarga itu berimbas mendongkrak kasus Covid-19 Sragen dalam beberapa hari terakhir.

Menurutnya klaster keluarga ini juga memiliki tingkat infeksius atau penularan yang begitu cepat.

Ditanya apakah tren penularan cepat menunjukkan virus Covid-19 makin ganas, Hargiyanto belum bisa berkomentar. Harus diperlukan uji lab lebih detail untuk mengetahuinya.

“Yang jelas penularannya lebih cepat dari dulu. Dulu ketika satu di keluarga positif, belum tentu anggota lainnya positif. Sekarang begitu ada yang positif, langsung nulari anggota keluarga lainnya. Makanya ini harus menjadi kewaspadaan bersama, utamanya meningkatkan protokol kesehatan dengan jaga jarak, pakai masker, cuci tangan dan tidak berkerumun,” tandasnya. Wardoyo