SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Fakta mengejutkan terungkap dari musibah kebakaran hebat yang melanda rumah, toko kelontong dan gudang minyak Chelsea di Dukuh Pilangsari RT 31, Desa Ketro, Kecamatan Tanon, Kabupaten Sragen, Sabtu (8/5/2021).
Ternyata kebakaran hebat yang meluluhlantakkan rumah, kios dan gudang itu dipicu oleh ulah anak pemilik kios, Siswanto (40).
Gegara ulah putra bungsunya yang bernama Elricho Pian Heliyanto (6) bermain korek api, menjadi awal dari petaka siang tadi.
Fakta itu terungkap dari hasil olah TKP dan penyelidikan yang dilakukan tim Inafis Polres dan tim Polsek Tanon sesaat setelah kejadian.
Kasubag Humas Polres Sragen, AKP Suwarso mengatakan dari keterangan saksi orangtua korban, Hadi Sutrisno Suwardi (65), kejadian bermula ketika dirinya tengah menuangkan BBM jenis Pertalite dari jirigen ke botol ukuran satu literan.
Pada saat bersamaan, si kecil Elricho Pian Herliyanto bermain korek api di dekat Hadi. Rupanya uap Pertalite menjalar dan nyala api dari korek yang dipatok Elricho langsung menyambar ke BBM yang dituang.
Tak ayal, kobaran api langsung menjadi. Api dengan cepat menyambar BBM pertalite yang ada di jeriken. Semua pun langsung terbakar tanpa bisa terkendali.
Banyaknya BBM di drum dan barang mudah terbakar membuat kobaran api makin tak terkendali. Api baru bisa dipadamkan dua jam kemudian dalam kondisi sudah luluh lantak.
“Pemicunya gara-gara anak korban yang bermain korek api lalu menyambar BBM pertalite yang dituang oleh kakeknya. Lalu menyambar dan terjadilah kebakaran,” papar AKP Suwarso, Sabtu (8/5/2021).
Dari hasil olah TKP dan keterangan pemilik rumah, ada ratusan liter BBM jenis Pertalite dan Solar di gudang milik Siswanto, yang ludes terbakar itu.
Kemudian toko dan gudang tidak diasuransikan. Sehingga kerugian itu dipastikan ditanggung oleh korban.
“Benar, pengakuan dari istri pemilik toko bahwa di dalam gudang ada BBM jenis solar sebanyak 100 liter dan 350 liter BBM jenis Pertalite. Semua terbakar,” papar Kapolsek Tanon, AKP Primadhana Bayu Kuncoro, ditemui di lokasi kejadian, Sabtu (8/5/2021).
Selain ratusan liter BBM, kebakaran juga menghanguskan rumah tempat tinggal korban. Kemudian bangunan toko dan sembako senilai Rp 50 juta.
Satu unit sepeda motor Suzuki Thunder juga hangus dilalap api. Berdasarkan taksiran sementara, kerugian diperkirakan mencapai lebih dari Rp 100 juta.
Data yang dihimpun di lapangan, sebelum api berkobar hebat, sempat terdengar beberapa kali letupan dan ledakan.
Diduga kuat, ledakan berasal dari drum-drum berisi minyak yang ada di rumah milik Siswanto, juragan yang menjadi korban kebakaran.
Sedikitnya tiga rumah dan bangunan toko serta gudang usaha milik Siswanto itu ludes dilalap kobaran api.
Menurut keterangan saksi mata, kebakaran memang sempat diwarnai beberapa kali suara ledakan.
“Suaranya keras sekali. Sepertinya dari arah gudang minyak. Tadi beberapa kali ada suara meledak lalu api membumbung tinggi,” papar Yanto (27) salah saksi mata di lokasi kejadian.
Mendengar suara ledakan dan api makin berkobar, warga yang berada di sekitar lokasi, langsung berhamburan. Mereka khawatir api merembet karena kobaran semakin membesar.
Banyaknya warga dan pengendara yang berhenti karena penasaran melihat, sempat memicu kemacetan. Jalan di dekat lokasi serta jalan raya Gabugan sempat diwarnai kemacetan.
Api baru berangsur mereda setelah tiga jam berkobar melahap bangunan rumah, toko serta gudang milik korban.
Tidak hanya, empat orang terluka dalam musibah tersebut. Kebakaran terjadi itu pukul 13:24 WIB.
“Benar ada empat korban yang mengalami luka bakar. Saat ini sedang menjalani penanganan intensif di RsUD dr Soehadi Prijonegoro Sragen,” urai Kapolsek.
AKP Bayu menguraikan empat korban itu masing-masing bernama Suwardi (65) dan Samiyem (60) tahun yang merupakan orangtua pemilik rumah.
Kemudian dua anak pemilik rumah, Elricho Pian Helyanto (6) dan Della Rosita Putri (10).
“Kondisinya mengalami luka bakar,” urai Kapolsek.
Informasi yang dihimpun, kebakaran berawal dari rumah bagian belakang (dapur) milik Siswanto. Belum diketahui secara pasti sumber api namun titik terbakar di dapur dan gudang minyak.
Kepala Desa Ketro, Triyanto mengatakan akibat kebakaran ini ada 4 orang keluarga pemilik rumah terluka.
Mereka adalah kakek nenek dan anak pemilik rumah yang belum sempat menyelamatkan diri saat api berkobar.
“Benar, ada yang terluka. Informasinya tadi kakeknya dan anak pemilik rumah terluka. Tapi sudah mendapatkan penanganan,” paparnya ditemui di lokasi kejadian. Wardoyo