Beranda Daerah Karanganyar Walau Karirnya Moncer, Anggota Komisi VIII DPR RI, Paryono Tetap Sakralkan Tradisi...

Walau Karirnya Moncer, Anggota Komisi VIII DPR RI, Paryono Tetap Sakralkan Tradisi Sungkem Ibu

Foto: Beni Indra
Paryono SH MH beserta isterinya, Ria Ayu Rahayu tengah sungkem pada sang ibunda / Foto: Beni Indra

KARANGANYAR, JOGLOSEMARNEWS.COM -Dalam Islam diketahui, karunia Alloh SWT adalah ibarat restu orang tua pada anaknya. Begitu pula, murka Alloh SWT adalah murka orang tua pada anaknya.

Demikianlah  kurang lebih makna ampuhnya doa dan restu orang tua pada anaknya di dunia ini.
Tak pelak, kedahsyatan doa restu orang tua dalam hal ini seorang ibu, selalu disakralkan oleh anak untuk selalu menyayanginya.

Dan, bentuk kesayangan serta perhatian pada seorang  ibu selalu diutamakan pada momentum Iedul Fitri.

Seperti itulah adanya, sebagaimana yang dilakukan oleh seorang politisi dan pengusaha sukses, Paryono SH MH. Anggota Komisi VIII DPR-RI itu hampir pasti selalu mengutamakan  sungkem kepada Ibundanya,   Pani yang  berusia 70 tahun pada saat lebaran Iedul Fitri tahun 2021 ini.

Suami dari  Ria Ayu Rahayu tersebut menjelaskan, tradisi sungkem tersebut merupakan momentum  sakral. Untuk itulah dalam kesempatan itu  dirinya mengaku  tidak mau diganggu siapa pun kapan pun.

Sehingga sesibuk apapun, Paryono mesti selalu sungkem ibunya sebagai acara inti setelah melaksanakan salat Ied.

“Sudah menjadi tradisi dan kewajiban bagi hidup saya bahwa lebaran pasti saya sungkem ibu karena orang tua yang masih hidup, setelah itu baru acara lainnya,” tandasnya, Jumat (14/5/2021).

Menurut Paryono, sosok ibu itu ibarat jimat yang tidak ubahnya  sebuah kesaktian yang diejawantahkan   melalui doa dan restunya bagi anaknya.

“Analoginya bagaimana jika Anda memiliki jimat, namun tiba-tiba lupa menaruhnya, pasti Anda bingung panik. Itulah tuah ibu maka jika kita tidak menyayangi dan memperhatikan sama dengan merugi hidup sebagai anak,”  tuturnya.

Paryono mengingatkan,  sungguh  beruntung jika seorang   anak masih memiliki kedua orang tua yang  masih hidup, apalagi seorang ibu. Pasalnya,  sayang ibu dan doa ibu itu tidak bisa terbeli dengan apapun di dunia ini.

Diakui, perjalanan hidup dirinya dari kecil muda penuh liku-liku. Mulai dari kerja kasar, pernah juga bekerja menjadi cleaning service kantor Setda Pemkab Karanganyar Tahun 1998, lalu tak lama berselang pada tahun 2004 Paryono menjadi anggota DPRD Karanganyar termuda.

Doa ibu pun terkabul pada 2008 karir Paryono meroket menjadi Wakil Bupati Karanganyar. Sejurus kemudian menjadi pengusaha sukses.  Sekarang Paryono melenggang di Gedung Senayan menjadi anggota Komisi VIII DPR-RI dari PDIP.

“Semua perjalanan hidup saya berkat doa ibu dan semua saya syukuri yang ada sekarang ini,” ungkapnya.  Beni Indra