Beranda Daerah Karanganyar Kontroversi SE  Soal Palestina Memanas, Bupati Juliyatmono Tanggapi Santai, Tapi Diplomatis

Kontroversi SE  Soal Palestina Memanas, Bupati Juliyatmono Tanggapi Santai, Tapi Diplomatis

Bupati Juliyatmono. Foto/Humas

KARANGANYAR, JOGLOSEMARNEWS.COM -Setelah memicu kontroversi publik soal terbitnya Surat Edaran (SE) tentang penggalangan dana bantuan kemanusiaan oleh Pemkab Karanganyar, Bupati Drs Juliyatmono MM pun menanggapi santai namun  diplomatis.

Terhadap pihak-pihak yang tidak setuju kebijakan tersebut, Bupati hanya menjawab sebaiknya kita semua memperluas pandangan serta memperbanyak membaca literatur terutama tentang sejarah.

Pasalnya,  banyak sekali literatur tentang chemistri bagaimana sejarah besar tentang hubungan Palestina dengan Indonesia dari masa ke masa. 

‘’Silakan memperluas wawasan, pandangan, baca buku, serta literatur lainnya di sana tertulis detail sejarah Palestina serta perkembangan negeri tersebut,” ungkapnya di sela Sidang Paripurna DPRD, Rabu (19/5/202).

Menurut Bupati, banyak literatur yang mengungkap tentang bagaimana Israel dari dulu hingga sekarang sehingga wawasan kita akan terbuka lebar.

Politisi ulung Partai Golkar itu menjelaskan persoalan Palestina memang merupakan tragedi kemanusiaan atau Human Right yang disepakati semua bangsa di dunia.

Lagi pula, menurut Juliyatmono, urusan Human Right itu dimensinya tidak terbatas ruang dan waktu, sehingga siapapun wajib peduli atas nilai kemanusiaan tersebut.

Apalagi merunut sejarah bagaimana jasa Palestina sebagai satu-satunya negara yang pertama kali mengakui kemerdekaan Bangsa Indonesia pada saat itu tahun 1945.

“Sejarah dunia membuktikan Palestina adalah kali pertama yang mengakui kemerdekaan kita dan memberikan ucapan selamat pada NKRI. Lalu apakah kita salah jika sekarang kita membantu ala kadarnya melalui penggalangan dana, maka mari perbanyak baca literatur agar kita  menjadi tahu,” ungkapnya diplomatis.

Lebih lanjut Bupati menceritakan, betapa sejarah dalam komitmen Presiden Soekarno terhadap Palestina pada saat itu yang kala itu tahun 1957 , Soekarno melarang Timnas Sepakbola mengikuti Piala Dunia daripada bermain satu lapangan dengan Israel.

Selain itu, Bung Karno pada saat Indonesia menjadi tuan rumah Asian Games tidak memberikan visa kepada kontingen Israel.

Bahkan sejarah besar Soekarno yang dikenang hingga sekarang berjanji bahwa selama kemerdekaan Palestina belum diserahkan kepada Bangsa Palestina maka Indonedia akan terus berdiri melawan penjajahan Israel.

“Wawasan sejarah seperti ini ada hanya kita kurang mau membacanya padahal ini sangat penting,” tandasnya.

Belum lagi, saat Presiden Soeharto  
berkunjung ke Bosnia saat negara itu sedang dilanda perang. Di tengah kekhawatiran terkena peluru, Pak Harto nekad hadir guna  menandai berdirinya masjid Indonesia di sana.

Sedangkan diera sekarang juga ada sejarah  Indonesia menyumbang rumah sakit di Gaza dan uang itu berasal dari rakyat Indonesia.

“Kalau sudah membuka buku, literatur sejarah yang dalam seperti maka sangatlah pantas jika Kabupaten Karanganyar yang nerupakan bagian dari Indonesia ini bersimpati pada tragedi Palestina,” ujar Bupati.

Sementara itu di tengah meluasnya pro-kontra kebijakan tersebut, dukungan luas juga datang dari Aliansi Umat Islam Karanganyar serta Al Huda Soloraya yang mengirim karangan bunga di Kantor Setda Karanganyar serta Rumah Dinas Bupati sebagai dukungan.

Menurut mereka,  kebijakan Bupati sudah tepat dan mulia karena peduli pada kemanusiaan itu hukumnya wajib.

Sebelumnya kritikan datang dari Pimpinan DPRD Karanganyar yang menyoal SE tersebut tidak tepat karena SE merupakan birokrasi kedinasan bukan untuk penggalangan dana Palestina. Beni Indra