Beranda Umum Nasional Proses Update Data Kependudukan Lemot, Dirjen Dukcapil Sebut Ibarat Antrian Penuh di...

Proses Update Data Kependudukan Lemot, Dirjen Dukcapil Sebut Ibarat Antrian Penuh di Pintu Tol

Dirjen Dukcapil Zudan Arif Fakrulloh. Joglosemarnews.com/Aris Arianto

WONOGIRI, JOGLOSEMARNEWS.COM -Direktur Jenderal (Dirjen) Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) Kementerian Dalam Negeri Zudan Arif Fakrulloh menanggapi keluhan masyarakat soal lemotnya proses update data kependudukan.

Dia mengiyakan, baru-baru ini di media sosial muncul keluhan di tengah masyarakat. Yakni soal lambatnya proses update data kependudukan di server pusat.

Menanggapi hal tersebut, Zudan menerangkan bahwa di dalam proses update data kependudukan, dalam sehari bisa ada 5 juta kali pemutakhiran data. Dari catatannya, proses yang terkendala itu 1.000-2.000.

‘Ibaratnya, antrean itu seperti di jalan tol yang penuh. Di pintu tol antreannya penuh sehingga terhambat,” ungkap dia kepada media di Wonogiri, Senin (24/5/2021).

Atas kondisi itu, pihaknya membentuk tim khusus untuk mengatasinya. Ada sepuluh tim yang dibentuk untuk mengatasi gangguan-gangguan data yang terhambat updatenya.

Baca Juga :  Polisi Mulai Usut Dugaan Penerimaan Suap Eks Mekominfo juga Juga Ketum Projo, Budi Arie di Kasus Judi Online

Zudan menuturkan, hal itu sudah dimitigasi. Karena itu, masyarakat diminta untuk tidak khawatir. Disdukcapil kabupaten/kota akan mengirimkan update data ke pusat dan diupayakan tidak sampai dua jam bakal dilakukan konsolidasi.

“Kecuali data penduduk ganda ya. Di kita, perekaman KTP elektronik per-31 Desember 2020 baru 99,11 persen. Sisanya 0,8 persen ini masih ada potensi dulu pernah punya KTP lebih dari satu,” beber Zudan.

Warga tersebut juga harus mengakui bahwa dia pernah memiliki lebih dari satu NIK. Itu yang saat ini coba dirapikan pihaknya lewat proses cleansing alias pembersihan dan konsolidasi data.

Baca Juga :  Video Klip Bunda Cover by Dharma Wanita SMPN 4 Karangtengah Wonogiri, Kado Istimewa di Hari Ibu

“Jadi tidak usah khawatir, ada sepuluh tim yang melakukan konsolidasi data,” kata dia. Aris