Beranda Daerah Sragen Mempelai Pengantin dan Keluarganya Ketahuan Positif Covid-19, Pesta Pernikahan di Sambirejo Sragen...

Mempelai Pengantin dan Keluarganya Ketahuan Positif Covid-19, Pesta Pernikahan di Sambirejo Sragen Langsung Dibubarkan. Sound System Terpaksa Dikukuti, Kursi-Kursi Ditumpuk Kembali, Pengantin Sekeluarga Diisolasi di Rumah Kosong

Tim Satgas desa dan Ketua RT saat bersiaga mengawasi tamu di lokasi hajatan warga di Desa Blimbing, Sambirejo yang terpaksa dihentikan tanpa hiburan karena pengantin dan keluarganya positif terpapar covid-19. Foto/Wardoyo

SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Pesta hajatan pernikahan yang digelar warga Dukuh Jatirejo, Desa Blimbing, Sambirejo, Sragen berinisial SUT (58) terpaksa dibubarkan, Sabtu (29/5/2021) siang.

Pasalnya kedua mempelai pengantin dan kedua orangtuanya atau si empunya hajat kedapatan positif terkonfirmasi Covid-19.

Tidak hanya itu, satu anggota keluarga atau adik pengantin perempuan juga terpapar Covid-19.

Selain pesta pernikahan dihentikan, kedua pengantin dan sekeluarga itu terpaksa harus menjalani isolasi mandiri di rumah kosong milik simbahnya.

Data yang dihimpun di lapangan, pesta pernikahan itu dihentikan sesaat sebelum acara hiburan akan dimulai Sabtu (29/5/2021) siang. Penghentian dilakukan setelah hasil swab PCR pengantin dan sekeluarga itu keluar pukul 11.30 WIB.

Kades Blimbing, Margono kepada JOGLOSEMARNEWS.COM , Minggu (30/5/2021) membenarkan pembubaran pesta pernikahan itu.

Pengantin perempuan diketahui berinisial AY (21) sedang laki-laki berusia hampir sama. Kades menyampaikan setelah hasil swab PCR positif, pihaknya langsung berkoordinasi dengan Satgas Covid-19 kecamatan dan kabupaten.

Akhirnya dari Satgas Kabupaten melalui Sekda yang diwakilkan Camat, memberikan petunjuk agar perhelatan pesta pernikahan itu dihentikan.

Dari petunjuk Satgas Kabupaten itu kemudian diteruskan ke pihak keluarga atau empunya hajat untuk diminta menghentikan pesta pernikahan.

Menurut rencana, perhelatan pesta itu akan dimeriahkan hiburan campursari pada siang hari dan malamnya diisi organ tunggal.

“Setelah hasil PCR keluar pukul 11.30 WIB, kemudian turun instruksi dari Pak Sekda melimpahkan ke Pak Camat. Pak Camat kemarin juga turun ke lokasi bersama Pak Sekcam dan saya selaku Ketua Satgas Desa untuk memberikan imbauan ke keluarga. Kemarin simbahnya yang diajak musyawarah dan akhirnya setelah diberi penjelasan mereka bisa menyetujui. Semua sound system sebenarnya sudah dipasang, tinggal nyetel saja, ya terpaksa dibatalkan. Jadi baru mau mulai sorenya, siangnya keluar hasil swab positif sehingga langsung dihentikan,” papar Kades, Minggu (30/5/2021).

Baca Juga :  Teror Menjelang Masa Tenang Pilkada Sragen 2024: Muncul Spanduk Provokatif di Gondang, Sidoharjo, dan Sragen Kota

Lebih lanjut, Margono menyampaikan meski hiburan dan hajatan dibatalkan, tamu yang sudah terlanjur datang, akhirnya tetap diterima. Tapi semua dijalankan dengan sistem murni drive thru.

Yakni para tamu datang, memasukkan sumbangan lalu balik tanpa ada jamuan. Semua proses itu diawasi oleh Satgas Desa bersama Babinsa dan Bhabinkamtibmas.

“Karena undangan sudah terlanjur disebar dan punjungan semua sudah diantar. Makanya tamu tetap diterima tidak ada daharan dan unjukan (makan dan minum. Penataan kursi juga tidak ada. Semua memang karena situasi dan keadaan. Satgas kita kerahkan, Babinsa dan Bhabinkamtibmas Polsek disiagakan untuk mengawasi lokasi. Alhamdulillah semua bisa lancar tertib, tamu juga bisa memaklumi,” terangnya.

Demi Keselamatan Bersama

Camat Sambirejo, Didik Purwanto membenarkan insiden penghentian perhelatan hajatan pernikahan warga di Desa Blimbing itu.

Menurutnya insiden itu berawal dari pengantin perempuan yang sebelumnya periksa ke salah satu dokter setempat dan hasil rapid antigennya positif.

“Karena antigen positif, Bu Dokter P itu kemudian koordinasi dengan Puskesmas akhirnya dilakukan tracing terhadap 8 orang keluarganya yang kontak erat. Karena mau mantenan, Puskesmas tidak mau ambil risiko, sehingga yang 5 di Swab PCR. Nah, hasilnya keluar Sabtu kemarin dan ternyata kedua pengantin, orangtuanya dan satu saudaranya itu positif semua,” terang Didik.

Karena empunya hajat dan pengantin positif, Didik menyampaikan secara otomatis Satgas juga tidak mau ambil risiko.

Baca Juga :  RSU Hastuti Sragen Resmi Dibuka oleh Bupati Yuni, Menjadi RS Ke-13 di Kabupaten Sragen

Setelah berkoordinasi dengan Satgas kabupaten, pijaknya kemudian secara persuasif memberitahu keluarga dan meminta perhelatan hajatan dihentikan.
“Saya bersyukur pihak keluarga yang diwakili simbahnya yang mandegani punya kerja dapat menerima dengan baik. Akhirnya ya sudah, beberapa persiapan langsung kita cancel. Dua pengantin, orangtua manten, sama satu saudara pengantin perempuan diisolasi di rumah kosong agak jauh dari tuan rumah. Perhelatan kita stop, sound dikukuti, kursi ditumpuk lagi. Tapi karena undangan sudah tersebar, untuk mengantisipasi tamu agar tidak kecele kita lakukan drive thru. Datang nyumbang langsung pulang, Alhamdulillah semua jalan dengan baik,” terangnya.

Didik mengapresiasi sikap legawa dari pihak keluarga yang bisa menerima arahan meski dengan sangat berat. Pihaknya menyadari hal itu namun menurutnya langkah itu terpaksa dilakukan demi menyelamatkan warga dan kebaikan bersama.

“Kendati berat, kami apresiasi kepatuhan warganya yang bisa menerima. Kesadaran warga juga bagus. Ini semata-mata untuk memutus penyebaran covid-19 dan keselamatan bersama,” tandasnya. Wardoyo