Beranda Nasional Jogja Berawal dari Satu Pemilik Warung, 16 Warga Caturharjo, Bantul Ini Terpapar Covid-19

Berawal dari Satu Pemilik Warung, 16 Warga Caturharjo, Bantul Ini Terpapar Covid-19

ilustrasi covid-19 / pixabay

BANTUL, JOGLOSEMARNEWS.COM Berawal dari seorang pemilik warung di Padukuhan Banyurip, Kalurahan Caturharjo, Kapanewon Pandak, Bantul, akhirnya diketahui sebanyak 16 orang waraga setempat terpapar Covid-19.

Lurah Caturharjo, Wasdiyanto menjelaskan penularan pertama diketahui setelah ada seorang warga RT 02 yang memeriksakan diri ke rumah sakit.

Warga tersebut awalnya mengira dirinya tifus, namun ternyata setelah diswab PCR hasilnya positif Covid-19.

“Setelah ketahuan positif Covid-19, kami langsung tracing. Sasarannya keluarga dan tetangga. Karena pasien buka warung, jadi ada beberapa tetangga yang masuk sasaran tracing. Total ada 16 orang yang positif Covid-19,” jelasnya, Minggu (30/05/2021).

Karena ada belasan warga yang terpapar Covid-19, pihaknya membatasi aktivitas masyarakat di Padukuhan Banyuurip, khususnya RT 02. Warung milik pasien pun langsung diminta untuk tutup.

Selain membatasi aktivitas masyarakat, pihak kalurahan bersama Polsek dan Kodim Pandak, hingga FPRB bekerjasama untuk melakukan disinfeksi.

Baca Juga :  Jumlah Penderita Gondongan di Gunungkidul Meningkat Drastis

Seluruh warga yang positif Covid-19 pun saat ini sudah menjalani isolasi. Sebagian menjalani isolasi di rumah, sedangkan lainnya menjalani isolasi di shelter Niten.

“Semua sudah isolasi, ada yang sudah sembuh juga. Yang pasien pertama sudah sembuh. Harapannya pasien lainnya juga segera sembuh,” ujarnya.

Tidak hanya kontak erat saja yang diminta untuk isolasi mandiri, tetapi keluarga dari kontak erat. Sehingga dipastikan penularan Covid-19 tidak meluas.

Sementara untuk kebutuhan logistik, pihaknya bekerjasama dengan Muhammadiyah Covid-19 Command Center (MCCC). Selain itu, juga melibatkan warga sekitar.

“Kepedulian masyarakat sekitar juga tinggi. Sehingga kalau untuk logistik bisa dipenuhi. Memang kami minta isolasi juga karena ada keluarga yang masuk kontak erat,” lanjutnya.

Dengan adanya paparan Covid-19 di wilayahnya, pihaknya menggandeng seluruh elemen untuk melakukan sosialisasi protokol kesehatan, terutama masker.

Baca Juga :  Urai Kemacetan Nataru, Tol Jogja-Solo Bakal Dibuka Fungsional Hingga Prambanan

“Kami gencarkan lagi sosialisasi masker. Mungkin karena cuma ke rumah tetangga, terus tidak pakai masker. Makanya kami edukasi terus supaya warga makin taat prokes,” tambahnya.  

www.tribunnews.com