Beranda Umum Nasional Tak Hanya Batu Bara, Cina Juga Borong Porang dari Indonesia

Tak Hanya Batu Bara, Cina Juga Borong Porang dari Indonesia

Mas Supri di antara tanaman Porang miliknya. Foto : Dok. Pribadi

JAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM — Selain batu bara, Cina ternyata juga tertarik tanaman porang dari Indonesia.

Tanaman yang lagi naik daun ini dulunya hanya dianggap tanaman liar di hutan, tetapi kini bisa menjadi komoditas ekspor ke Negeri Tirai Bambu.

Fakta itu terungkap saat Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga saat berkunjung ke Jawa Timur, Rabu 9 Juni 2021 pekan lalu.

Saat bertemu Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Dardak, Jerry mengatakan bahwa 70 persen dari total produksi porang di dalam negeri diserap oleh pasar Cina.

Data itu Jerry peroleh dari para petani yang tergabung dalam asosiasi porang. Mereka menemui Jerry agar pemerintah bisa memberikan kemudahan dalam proses ekspor porang ke luar negeri, terutama Cina. “Hampir 70 persen, Tiongkok mengambil porang kita,” ujar Jerry seperti dikutip Tempo dari laman Pemprov Jatim, Rabu 16 Juni 2021.

Baca Juga :  Warga Jalan Samas Bantul Heboh dengan Penemuan Mayat Laki-laki di Dam Cangkring

Hanya, kata Jerry ekspor porang ke Cina masih terkendala masalah urusan teknis dan aturan perdagangan. Terutama harmonisasi soal kode Harmonized Commodity Description and Coding System (HS Code) antara kedua Kementerian perdagangan RI dan Cina.

HS Code diperlukan agar bisa merekam berapa banyak produk yang diekspor. Selain soal HS Code, sertifikasi juga sedang dijalankan oleh Bea Cukai. “Ketika itu semua sudah rampung, saya yakin Porang semakin banyak diminati di pasar global,” ucap Jerry.

Wagub Jatim Emil Dardak mengatakan Pemprov Jatim telah memberi atensi khusus untuk komoditi Porang. Emil bahkan telah menyampaikan peluang ekspor porang secara langsung kepada Presiden Jokowi.

Menurut Emil, komoditi Porang akan menguntungkan petani kecil yang membudidayakan tanaman porang. Emil berharap ada sistem tata niaga yang menguntungkan petani kecil. Ia juga mengatakan akan bersinergi mengidentifikasi pasar sehingga petani nantinya akan menerima untung dari ekspor porang.

www.tempo.co