KARANGANYAR, JOGLOSEMARNEWS.COM – Pihak Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Karanganyar akhirnya angkat bicara soal bantuan sosial (bansos) tunai sebesar Rp 300.000 bagi ratusan PKL terdampak PPKM Darurat.
Bansos yang bersumber dari dana Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) tersebut dibagikan dalam amplop yang di dalamnya malah bertuliskan nama bupati dan istri.
Bansos tunai yang dibagikan di kantor Dinas Perdagangan, Tenaga Kerja, Koperasi dan UKM (Disdagnakerkop dan UKM) Karanganyar, sejak Senin (19/7/2021) itu kini ramai menuai sorotan lantaran diduga terjadi pembegalan atas nama pemberi bansos.
Tak kurang dari 840 PKL terdampak PPKM Darurat mendapatkan bantuan masing-masing Rp 300.000.
Saat diterima para pedagang, amplop berisi bantuan tunai tersebut bertuliskan nama Bupati Karanganyar Juliyatmono, serta istri bupati yang juga anggota DPRD Karanganyar Siti Khomsiyah.
Sedangkan anggaran bansos tunai tersebut, berasal dari anggaran Baznas Karanganyar.
Selain tulisan nama bupati dan istri, hanya tertera keterangan alamat dan kantor bupati di sisi kiri kanan amplop. Baznas sebagai pemberi bantuan anggaran, justru tidak disebutkan dalam amplop berwarna putih tersebut.
“Iya sumbernya dari Baznas. Totalnya Rp 300 juta. Memang ada pos untuk penanggulangan bencana, karena Baznas juga diinstruksikan supaya kita tanggap terhadap bencana ini,” ujar Ketua Baznas Karanganyar, Sugiyarso, kepada wartawan di ruang kerjanya, Rabu (21/7/2021).
Sugiyarso menjelaskan dana bantuan tersebut memang dicairkan usai Baznas berkoordinasi dengan Pemkab Karanganyar.
Meski begitu, pihaknya mengaku tidak tahu menahu terkait pencantuman nama istri bupati dalam amplop bantuan tunai tersebut.
“Saya belum ngecek. Saya belum tahu. Kalau Pak Bupati, beliau kan memang ketua Penanggulangan Covid-19. Yang penting perjanjiannya dari Baznas, kalau menyerahkan kan orang lain boleh menyerahkan,” jelasnya.
Dinas Akui Keliru
Terpisah, Kepala Disdagnarkerkop dan UKM Karanganyar, Martadi mengakui soal amplop bertuliskan nama bupati dan istri tersebut.
Pihaknya mengaku keliru dan sudah mengganti amplop yang digunakan untuk membagikan bansos tunai tersebut.
“Saya akui saya kurang mengontrol. Saya tidak mengontrol sejauh itu. Saya terimakasih sudah diingatkan,” ujarnya.
Ia menguraikan sewaktu pembagian bansos Senin (19/7/2021) kemarin, begitu tahu tentang amplop tersebut dirinya mengaku langsung mengentikan.
“Saya ganti. Jadi tidak semua dapat amplop (bertuliskan nama bupati dan istri) tersebut,” imbuhnya. Wardoyo