Beranda Daerah Wonogiri Ternyata untuk Menentukan Level Daerah Dalam PPKM Pakai Google Maps Juga, Tak...

Ternyata untuk Menentukan Level Daerah Dalam PPKM Pakai Google Maps Juga, Tak Hanya Tingkat Kematian atau Penambahan Kasus

Pemeriksaan pengguna jalan di pintu masuk Wonogiri, Desa Biting, Kecamatan Purwantoro. Dok. Kodim 0728

WONOGIRI, JOGLOSEMARNEWS.COM – Untuk menentukan level suatu daerah dalam PPKM Level 4 kali ini ada sejumlah kriteria. Tidak hanya seputar penambahan kasus maupun tingkat kematian.

Salah satu kriteria adalah mobilitas masyarakat. Ini bisa diketahui menggunakan teknologi semacam google maps.

Bupati Wonogiri Joko Sutopo mengungkapkan hal ini, Selasa (27/7/2021). Menurut dia saat ini Wonogiri masuk level 4 dimana sebelumnya berada di level 3.

Jika hanya mengacu pada penambahan kasus, mestinya Wonogiri masih di zona 3. Pasalnya penambahan kasus terbilang rendah alias laju penularan bisa dikendalikan.

Hanya saja ada fakta lainnya. Yakni tingkat kematian dan faktor lainnya.

Masuknya Wonogiri ke level 4 sesuai dengan Instruksi Menteri Dalam Negeri (Inmendagri) Nomor 24 Tahun 2021 tentang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat Level 4 dan Level 3 Corona Virus Disease 2019 di Wilayah Jawa dan Bali. Di Jawa Tengah, ada 26 kabupaten/kota yang masuk kriteria level 4, Wonogiri salah satunya.

Bupati mengatakan ada beberapa indikator yang membuat Kota Sukses kini masuk dalam kriteria level 4. Beberapa di antaranya adalah karena angka kematian pasien Covid-19 di Wonogiri cukup tinggi. Selain itu, berdasarkan teknologi Google maps, aktivitas kendaraan yang lalu lalang masih tinggi.

Meski begitu, kata dia, angka pasien terkonfirmasi positif di Wonogiri cenderung rendah. Bahkan, bed occupency rate (BOR) atau keterisian bed isolasi disebut menurun.

“Tapi kematiannya ini yang tinggi. Kalau mobilitas dianggap tinggi ini karena kita sentral (warga yang pulang). Bus dan lainnya sentralnya ‘kan di Wonogiri,” ungkap dia.

Baca Juga :  Daftar TPS Cabup Cawabup Wonogiri dalam Pilkada Wonogiri 2024

Informasi yang dihimpun dari akun Twitter resmi Pemkab Wonogiri (@mBangunWonogiri), pada 21 Juli lalu tercatat ada 7.742 kasus kumulatif di Wonogiri. Sementara pada 25 Juli pukul 21.00 kasus kumulatif berjumlah 7.951. Artinya, selama 21-25 terdapat penambahan kasus baru 209 kasus baru. Sebagai catatan, hanya ada penambahan 15 kasus baru pada 25 Juli.

Sementara itu pada 21 Juli tercatat ada 661 pasien terkonfirmasi positif yang meninggal sejak awal pagebluk di Kota Sukses. Sedangkan pada 25 Juli, jumlah kumulatif kasus pasien positif yang meninggal 719. Berarti, ada penambahan 58 pasien yang meninggal pada 21-25 Juli. Pada 25 Juli ada tambahan 6 kasus pasien positif yang meninggal.

Pada 21 Juli secara kumulatif tercatat ada 6.588 pasien sembuh, sementara pada 25 Juli ada 6.785 pasien sembuh. Berarti dalam jangka waktu tersebut ada 197 pasien positif yang sembuh.

Sekedar informasi, 21 Juli adalah waktu dimulainya PPKM level 4 oleh pemerintah.

Bupati menambahkan, pihaknya juga sudah melakukan rapat terkait naiknya Wonogiri dari level 3 ke level 4. Yang terpenting dari perubahan status dari level 3 ke level 4 angka penambahan kasus cenderung sedikit, namun yang memprihatinkan adalah angka kematian pasien.

“Tidak ada klaster penularan baru. Penambahan kasus terkonfirmasi yang signifikan tidak. Penentuan status ini kan ada beberapa indikator,” tandas dia.

Baca Juga :  ASN Harus Melek AI dan Libatkan Media, Instruksi MenpanRB Rini Widyantini

Presiden Joko Widodo juga sudah mengumumkan bahwa teknis PPKM level 4 diserahkan kepada pemerintah daerah. Bupati mengatakan, Pemkab Wonogiri bakal melakukan langkah persuasif agar masyarakat bisa taat dengan aturan berbasis dengan kesadaran masyarakat itu sendiri. Pihaknya juga bakal melakukan percepatan vaksinasi supaya lebih cepat terbangun herd immunity.

Selain itu, aturan yang berlaku di perpanjangan PPKM level 4 ini tak jauh beda dengan aturan sebelumnya. Meski begitu, akan ada aturan-aturan yang lebih longgar.

Pelonggaran misalnya makan di tempat bisa maksimal 20 menit. Makan silahkan, yang penting jaga jaraknya oke, protokol kesehatannya jalan. Namun jika banyak yang makan ditempat, pengunjung diminta untuk bungkus saja. Aris