Beranda Daerah Sragen Mayat Perempuan Ditemukan Telungkup di Sawah Glonggong Gondang. Sempat Diantar Suaminya

Mayat Perempuan Ditemukan Telungkup di Sawah Glonggong Gondang. Sempat Diantar Suaminya

Bidan desa dan warga saat mengecek kondisi Suparti, perempuan yang ditemukan tewas di pematang sawah Desa Glonggong, Gondang, Sragen. Foto/Wardoyo

SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Warga Gondang digegerkan dengan temuan perempuan tewas di sawah, Rabu (11/8/2021). Mayat tersebut ditemukan telungkup di dekat pematang sawah di Dukuh Ngelo, Glonggong, Gondang.

Korban belakangan diketahui bernama Suparti (61) warga Dukuh Glonggong RT 18/04, Glonggong, Gondang, Sragen. Perempuan yang bekerja sebagai buruh tani itu diduga tewas usai terpeleset dan jatuh dari pematang.

Data yang dihimpun di lapangan, penemuan mayat itu diketahui pukul 09.30 WIB. Kejadian bermula ketika sekira pukul 09.00 WIB, korban diantar oleh suaminya, Cipto Karsono Suwarno untuk ke sawah.

Usai mengantarkan korban ke sawah, suaminya pulang kembali. Saat korban berada di pematang sawah dan sedang berjalan, mendadak tubuhnya sempoyongan dan sejurus kemudian terpeleset.

Baca Juga :  Keterlaluan, Minim Sosialisasi dari KPU Sragen, Angka Golput Pilkada Sragen 2024 Diprediksi Tinggi!

Perempuan malang itu kemudian terjatuh ke sawah dalam kondisi telungkup. Salah satu petani, Samin yang berada tak jauh dari lokasi, bergegas datang memberi pertolongan.

Bersamaan dengan itu, ia langsung menghubungi keluarga korban dan bidan desa setempat. Saat dicek, ternyata kondisi korban sudah meninggal dunia. Kejadian itu langsung dilaporkan ke Polsek setempat.

Kasubag Humas Polres Sragen, AKP Suwarso menyampaikan setelah dilakukan pemeriksaan bersama bidan desa, tidak ditemukan adanya tanda tanda penganiayaan di tubuh korban.

Diduga korban meninggal akibat menderita sakit. Karena keluarga menolak otopsi dan menerima sebagai musibah, jenazah korban langsung dibawa ke rumah duka untuk dimakamkan.

“Dari pihak keluarga dan suami korban sudah menerima dan ikhlas atas meninggalnya korban dan dianggap sebagai musibah. Suami korban sudah membuat surat pernyataan dan tidak menuntut ke pihak manapun dan tidak menghendaki otopsi,” tandasnya. Wardoyo