Beranda Sosok Di Usia 70 Tahun, Kak Seto Mimpikan Indonesi Puya Satgas Perlindungan Anak

Di Usia 70 Tahun, Kak Seto Mimpikan Indonesi Puya Satgas Perlindungan Anak

Seto Mulyadi (Kak Seto). Foto: Instagram @kaksetosahabatanak

JAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM Dr Seto Mulyadi S.Psi., M.Si. atau yang lebih akrab dipanggil kak Seto, di ulang tahunnya yang ke-70 berharap Indonesia memiliki Satgas perlindungan Anak.

“Keinginan saya adalah merealisasikan adanya satgas perlindungan anak atau seksi perlindungan anak di setiap RT yang disingkat SPARTA,” ungkapnya.

Ia mengungkapkan bahwa gagasan tersebut telah ia pikirkan semenjak ia  memimpin lembaga perlindungan anak Indonesia (LPAI) tahun 1998. Ia berharap jika satgas perlindungan anak ini dapat terwujud, bahkan sampai ke tingkat yang paling dekat yakni RT, RW, maupun lembaga desa.

Lelaki kelahiran 28 Agustus 1951 itu telah berkecimpung selama 51 tahun sebagai praktisi dan pemerhati masalah anak-anak. Ia tak pernah berhenti memperjuangkan hak anak di negeri ini.

Ia menilai bahwa sampai saat ini masih terdapat banyak kasus kekerasan terhadap anak yang kian tinggi. Hal ini ia sebutkan berdasarkan kasus yang terjadi pada tahun lalu.

“Situasi kekerasan terhadap anak masih sangat tinggi, terutama dikaitkan dengan pandemi Covid-19 ini. Kekerasan terhadap anak dalam keluarga pun meningkat, kekerasan seksual terhadap anak juga meningkat bahkan sering kemudian diketahui dilakukan oleh orang-orang terdekat yang seharusnya melindungi anak itu,” Jelas kak Seto sebagaimana dikutip dari tempo.co.

Tak hanya itu, kak Seto juga merasakan jika saat ini masih belum banyak tontonan yang layak bagi anak-anak. Ia mengatakan bahwa kesadaran akan pentingnya tayangan atau tontonan terlalu mengandalkan materi dari luar negeri.

“Padahal dalam misi pendidikan kita ada unsur nasionalisme sehingga dalam hal ini tentu diharapkan unsur nasionalisme juga bisa menampilkan tontonan dan tuntunan itu yang digali dari budaya bangsa sendiri dan dari tradisi berbagai daerah, itu yang banyak dilupakan,” katanya.

Terlebih lagi pada masa Pandemi Covid-19 ini banyak aktivitas yang mengandalkan teknologi dan internet. Terutama bagi anak-anak. Hal ini secara tidak langsung mengakibatkan internet mempengaruhi tumbuh kembang anak.

Untuk itu, kak Seto juga mengingatkan kepada para orang tua agar bersikap bijak dan waspada terhadap perkembangan teknologi ini.

“Kalau kita tidak waspada, memang anak-anak akan terpengaruh dengan situs yang tidak layak untuk anak, tidak ramah untuk anak, hanya mengandung unsur kekerasan, pornografi, radikalsime dan sebagainya. Mohon tetap diwaspadai dengan mempererat komunikasi dalam keluarga antara orang tua dan anak, juga  komunikasi antara guru dan murid pada saat nanti anak bersekolah kembali,” katanya. Hanifah Yulia Putri S