SOLO, JOGLOSEMARNEWS.COM — Satreskrim Polresta Solo terus melakukan penyidikan berkaitan dengan kasus pemerasan tiga pejabat Pemkot Solo oleh tersangka Andri Suprianto.
Kasatreskrim Polresta Solo, AKP Djohan Andika menjelaskan, salah satu pendalaman adalah berkait kemungkinan keterlibatan adik korban.
Seperti diketahui, rekening adik pelaku dijadikan pelaku untuk menerima uang pemerasan dari para korban.
“Nah apakah adiknya ini tahu itu uang dari pelaku atau tidak masih kita dalami. Termasuk melakukan pencetakan rekening koran,” kata Andika di Graha Saba Buana, Kamis (2/9/2021).
Selain itu, mantan Kasatreskrim Polres Jepara itu menyebut adanya korban lain yang berasal dari luar Kota Solo.
“Memang informasinya ada juga korban dari luar Solo. Namun mereka belum ada yang laporan ke kami. Jadi kami fokus dulu laporan korban TS,” tegasnya.
Mantan Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo menanggapi kasus pemerasan terhadap Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Penkot Solo yang mencatut namanya.
“Jelas sangat merugikan. Dikira kalau orang dekat saya harus ditakuti, itu tidak boleh” ujar Rudy.
Ia pun dengan tegas menyatakan tidak pernah mendidik anak-anak seperti kayak itu.
“Dulu yang menjadi makelar pegawai PDAM, saya laporan polisi. Terus yang sekarang ini yang mengaku orang dekat saya, itu siapa,” paparnya.
Kalau ada yang mengatasnamakan orang dekat, Rudy menegaskan tidak pernah dekat dengan siapapun. Semuanya dianggap sama dan meminta kepada korban untuk melapor ke kepolisian.
“Polri sudah bertindak dan pelaku sudah tertangkap. Sekarang kasus ini diserahkan ke Polresta Solo,” katanya. Prabowo