Beranda Daerah Wonogiri Imapres Wonogiri Dampingi Pelaku UMKM Desa Jatisari di Masa Pandemi

Imapres Wonogiri Dampingi Pelaku UMKM Desa Jatisari di Masa Pandemi

Foto: Dok Ikatan Mahasiswa Berprestasi Wonogiri Kecamatan Jatisrono

WONOGIRI, JOGLOSEMARNEWS.COM Pandemi Covid-19 yang masih berkepanjangan, menjadi pukulan bagi semua pihak, termasuk para pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM).

Kondisi serupa itu juga dialami oleh para pemilik usaha di Desa Jatisari, Kecamatan Jatisrono, Kabupaten Wonogiri.

Sebagian dari mereka megap-megap, sementara yang tak kuat modal dan akses, akhirnya gulung tikar.

Melihat kondisi tersebut, Ikatan Mahasiswa Berprestasi Wonogiri (Imapres Wonogiri) di Kecamatan Jatisrono bersama mahasiswa KKN UNS Surakarta bersama-sama melakukan pendampingan terhadap para pemilik UMKM.

“Kegiatan ini menjawab keresahan masyarakat mengenai keberlanjutan usaha mereka,” jelas Abimanyu Arya Ramadhan, pemuda setempat yang  sekaligus Ketua Ikatan Mahasiswa Wonogiri kepada Joglosemarnews.

Abi menjelaskan, selain membantu pemberdayaan pemilik UMKM, mereka juga membantu mengurus perizinan usaha.

Bantuan dari para mahasiswa tersebut menjadi angin segar bagi para pemilik usaha tersebut. Selain mendapat pendampingan dari mahasiswa, bantuan usaha dari pemerintah itu memperpanjang nafas usaha mereka.

Baca Juga :  Keren Wonogiri Juara Pertama Kepatuhan Penyelenggaraan Pelayanan Publik Nasional

Abi menjelaskan, berkat pendampingan dari para mahasiswa, ada hampir 400 izin usaha yang sudah dikantongi para pemilik usaha sejak tahap I.

“Angka tersebut mungkin masih bertambah. Sebab tahap 4 pendaftaran BPUM sudah dibuka mulai 6-9 September 2021. Pemilik usaha yang belum lolos di tahap sebelumnya memiliki peluang besar untuk mendapat suntikan dana dari pemerintah,” paparnya.

Dijelaskan Abi, pemilik usaha yang menerima  dana dari pemerintah cukup beragam. Mulai dari pemilik online shop, servis handphone, penjual pulsa, penjahit, bengkel dan masih banyak lagi. Namun mayoritas adalah penjual makanan.

Abi menjelaskan, untuk sementara pendampingaan dilakukan khusus di Desa Jatisari. Hal itu karena terbatasnya sumber daya manusia (SDM) dan sulitnya koordinasi.

Ia berharap ke depan pendampingan semacam itu dapat berlangsung pada desa yang lebih luas lagi. Bagi mahasiswa, ujar Abi, kegiatan tersebut menjai ladang bagi mahasiswa untuk menerapkan pengetahuan dan pengalaman  organisasi kepada masyarakat.

Baca Juga :  Rela Berjalan Kaki hingga Taman Makam, Begini Cara SMP Kanisius Wonogiri Peringati Hari Pahlawan 2024

“Harapannya nanti tidak hanya untuk sektor perekonomian saja, tapi bisa meluas ke sektor-sektor yang lain,” ujarnya. Sri Rejeki