SOLO, JOGLOSEMARNEWS.COM — Pandemi covid-19 menjadi salah satu pemicu kenaikan nilai transaksi di pasar modal khususnya untuk daerah Soloraya. Diketahui dari Bulan Januari-Agustus 2021, terjadi kenaikan nilai transaksi sekitar Rp 2 triliun per bulannya.
Kepala Perwakilan BEI Jawa Tengah II M Wira Adibrata mengatakan, selain menaikkan nilai transaksi, pandemi juga memacu ketertarikan perusahaan sekuritas masuk ke Soloraya. Tercatat jumlah sekuritas yang ada di kawasan Soloraya sebanyak 22 perusahaan.
“Jumlahnya terus bertambah. Tahun lalu ada penambahan satu perusahaan yang masuk, tahun ini satu lagi yang masuk. Dari jumlah investor pun terus mengalami kenaikan. Kita mencatat penambahan 2.000 investor baru per bulannya,” paparnya, dalam Workshop bersama Wartawan, secara daring, Kamis (16/9/2021).
Sementara itu terkait dengan kenaikan nilai transaksi per bulannya, lanjut Wira, menunjukkan jikmasyarakat makin paham dan bisa melihat peluang. Bahkan berdasarkan data BEI, sejak Januari 2021 nilai transaksi tidak pernah di bawah Rp 1 triliun per bulannya.
“Dari nilai itu sebenarnya potensinya belum tergarap semua. Jadi masih banyak potensi pasar yang dapat dimaksimalkan. Selain itu, jumlah investor kita belum ada satu persen dari jumlah penduduk di Kota Solo, transaksinya besar tapi investornya sedikit. Artinya, masih banyak yang belum tergali, artinya ini menjadi peluang sekuritas,” imbuhnya.
Di sisi lain, BEI Jateng II gencar meningkatkan literasi dan pengenalan pasar modal pada masyarakat.
“Masyarakat perlu mengetahui pentingnya investasi pasar modal sehingga masyarakat bisa menyiapkan kemapanan finansialnya. Tujuan itu gayung bersambut dengan banyaknya sekuritas yang mau masuk ke Kota Solo dan sekitarnya, makin banyak sekuritas yang datang,” pungkas Wira. Prihatsari