Beranda Daerah Wonogiri Duh Jumlah Kasus Stunting di Wonogiri Terus Naik, 22 Desa Jadi Perhatian...

Duh Jumlah Kasus Stunting di Wonogiri Terus Naik, 22 Desa Jadi Perhatian Khusus

Ilustrasi stunting

WONOGIRI, JOGLOSEMARNEWS.COM Jumlah kasus stunting di Wonogiri ternyata terus saja naik. Sedikitnya 22 desa mendapatkan perhatian khusus soal kasus anak atau balita kerdil tersebut.

Sekretaris Daerah (Sekda) Wonogiri, Haryono mengatakan jumlah kasus stunting di Wonogiri pada 2019 lalu sebanyak 4.522 anak dengan prevalensi 10,23 persen. Pada 2020 lalu jumlahnya naik menjadi 5.135 anak dengan prevalensi 13,08 persen.

Sedangkan perkembangan prevalensi stunting terakhir berdasarkan data penimbangan serentak bulan Februari 2021 naik. Jumlahnya menjadi 5.222 anak dengan prevalensi 14,07 persen.

“Di kabupaten Wonogiri ada 22 desa yang menjadi lokus prioritas penanggulangan stunting,” kata Sekda, Kamis (9/12/2021).

Ketua Tim Penggerak PKK Wonogiri Verawati Joko Sutopo menerangkan, penyebab stunting tidak selalu faktor ekonomi. Namun bisa juga karena minimnya pengetahuan atau sumberdaya manusia orang tua.

Baca Juga :  Pilkada 2024 Libur Nasional, Rabu 27 November 2024 Tak Masuk Kerja

Istri Bupati Wonogiri menilai bahwa masih banyak orangtua yang tidak paham akan kesehatan anak. Bahkan masih banyak percaya mitos serta mengesampingkan pengetahuan kesehatan.

“Pernah saya lihat, ibuke ayu kinyis-kinyis anake gizi buruk,” ujar dia.

Sementara para Pendamping Keluarga Harapan (PKH) dan Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) kini diminta untuk lebih memperhatikan pencegahan stunting dan gizi buruk. Peran mereka dianggap sangat penting karena faktor kedekatannya dengan masyarakat.

“PKH mendapat amanat untuk mengubah pola pikir untuk memprioritaskan penanganan stunting. Verifikasi data keluarga penerima manfaat juga harus dioptimalkan guna memetakan stunting. Dalam verifikasi tersebut akan diketahui data-data anak usia dini dan ibu hamil,” jelas Kepala Dinsos Wonogiri Kurnia Listyarini. Aris