SOLO, JOGLOSEMARNEWS.COM –-Setelah pensiun dari dunia balap formula 1, Rio Haryanto menekuni dunia kuliner. Setelah sukses membuka restoran Grandis Barn di Jl. Adi Sucipto, Colomadu, Karanganyar pada tahun 2019 silam, kini Rio haryanto melebarkan sayap bisnis kulinernya.
Baru dibuka Rabu, (2/1/2022) kemarin, Rio Haryanto membuka restoran bernama Teakyard. Restoran ini berada tepat di halaman belakang Grandis Barn, restoran pertama yang didirikannya di Solo.
Konsep yang diusung di Teakyard ini adalah menu makanan khas Mediteranian. Berbeda dengan Grandis Barn yang mengusung konsep makanan Eropa.
“Sekarang kalau balapnya memang sudah enggak. Jadi saya fokus ke bisnis keluarga dan bisnis restoran. Sebenarnya saya sudah memulai sejak 3 tahun yang lalu. Tetapi pas saya mulai baru 6 bulan kena pandemi. Lalu karena sekarang covid ini sudah menurun dan pertumbuhan ekonomi juga meningkat pesat. Alhamdulilah saya bisa buka satu resto lagi,” ungkap Rio Haryanto ditemui, Kamis, (03/01).
Rio menyadari, bahwa dunia balap memang tak selamanya bisa membawa keberuntungan. Sehingga ia pun memiliki ambisi di bidang lain yang akan diperjuangkan.
“Di balap itu kan mungkin nggak selamanya juga ya. Jadi setelah nggak balap ini, saya ingin terus tetep punya ambisi lainnya. Yaitu ambisinya untuk ke bisnis. Semoga bisnis resto ini juga bisa berjalan dengan baik,” tambah Rio.
Menurutnya, bisnis di bidang kuliner ini memiliki potensi yang cukup besar. Karena semua orang pasti tentunya membutuhkan makan.
“Saya melihat potensi bisnisnya besar, dan saya ingin mengembangkan bisnis ini. Setiap hari kan orang pasti butuh makan ya. Jadi ini segmennya lebih bisa dibilang ke pecinta kuliner menengah ke atas. Tetapi untuk semua kalangan juga bisa mencoba,” jelasnya.
Rio merasa sangat optimistis dengan konsep menu mediterania yang diusungnya. Apalagi, menu mediterania, belum banyak dijumpai di Kota Solo.
“Di Solo saya melihat belum terlalu banyak konsep makanan seperti ini. Rata-rata kan di Solo itu banyak yang western, Chinese Food atau Indonesian. Jadi yang ini bisa dibilang sangat sedikit sekali dan saya ingin masyarakat bisa mencicipi makanan mediterania ini di Teakyard Solo,” pungkas Rio
Sementara itu Marketing Komunikasi (Markom Teakyard), Anatoli Aditya, mengungkapkan Teakyard ini memiliki keunikan karena berada di antara lahan pohon-pohon jati yang tidak ditebang waktu pembangunan.
“Jadi emang ini murni bangunan di antara pohon pohon jati. Kita konsepnya semi outdoor, kita pengen terbuka. Pada awal pembangunan kita itukan saat ppkm. Dimana orang berkumpul dalam satu ruangan tidak boleh. Sehingga kita konsep bangunannya terbuka, tanpa ada ac. Tapi dilain sisi kita sajikan makanan berkualitas dengan tema natural terbuka,” terangnya.
Untuk harga minuman di Teakyard mulai dari Rp 15.000. Sedangkan makanan mulai dari Rp 30.000. “Menu andalannya beef kebab, beef tenderloin seberat 150 gram, dan lemkofta sejenis daging domba. Lalu kalau untuk minuman, temanya healty banget. Semua minumannya pure jus asli,” pungkas Anatoli. (Ando)