Beranda Edukasi Kesehatan Ini 10 Makanan Sehat untuk Menekan Kadar Gula Darah

Ini 10 Makanan Sehat untuk Menekan Kadar Gula Darah

Ilustrasi cek gula darah diabetes. pexels

JOGLOSEMARNEWS.COM – Memilih asupan makanan dan  minuman bagi penderita diabetes merupakan hal yang sangat penting.

Pasalnya, ada makanan yang sebaiknya dikonsumsi ada pula makanan yang sebaiknya dihindari bagi penderita diabetes.

Lalu apa sajakah makanan yang sebaiknya konsumsi bagi penderita diabetes? Ini 10 jenis makanan rekomendasi dari Dr Ganesh Kadhe yang dapat memastikan kadar gula darah penderita diabetes selalu terjaga, seperti dilansir dari Republika.co.id.

 

Kacang

Kacang hitam atau buncis adalah makanan indeks glikemik rendah.  Ini berarti karbohidrat mereka secara bertahap dilepaskan dan karenanya mereka cenderung menyebabkan lonjakan gula darah.

Makanan ini sangat bermanfaat sehingga sebuah penelitian baru-baru ini menemukan bahwa makan secangkir kacang setiap hari selama tiga bulan sebagai bagian dari diet rendah glikemik menurunkan tingkat HbA1c (hemoglobin A1c) hingga setengah poin persentase.

Apel

Apel juga makanan rendah glikemik. Makanan yang rendah atau sedang pada indeks glikemik adalah salah satu cara untuk mengelola kadar gula darah.  Makan apel setiap hari memiliki manfaat mereka tinggi serat, vitamin C dan bebas lemak. Belum lagi pilihan camilan portabel dan mudah.

Kacang Almond

Kacang renyah ini kaya akan magnesium, mineral yang membantu tubuh menggunakan insulinnya sendiri secara lebih efektif.  Coba tambahkan lebih banyak almond ke dalam makanan Anda untuk mendapatkan dosis harian mineral penyeimbang gula darah ini. Almond kaya akan asam lemak tak jenuh tunggal, protein, dan serat yang menjadikannya cara yang bagus untuk membantu mengelola kadar glukosa darah.

Baca Juga :  Sederet Manfaat Cuka Sari Apel untuk Kesehatan

Bayam

Sayuran berdaun hijau ini hanya memiliki 21 kalori per cangkir yang dimasak dan diisi dengan magnesium dan serat yang ramah gula darah.  Selain itu, Anda dapat menikmati bayam mentah dan ditumis dengan minyak zaitun.

Biji Chia

Dalam sebuah penelitian, penderita diabetes yang menambahkan sekitar satu ons biji chia ke dalam diet yang dikontrol kalori selama enam bulan menurunkan empat pon dan memangkas satu setengah inci dari lingkar pinggang mereka.  Selain dikemas dengan serat, chia ini juga mengandung protein dan menyediakan 18 persen dari asupan kalsium harian yang direkomendasikan.

Menambahkan Formula Khusus Diabetes

Seiring dengan merubah gaya hidup dan olahraga teratur, disarankan untuk menambahkan formula khusus diabetes ke dalam rencana diet Anda. Cari formula yang dirancang dengan bahan khusus seperti karbohidrat kompleks, vitamin, dan antioksidan untuk membantu mengelola pelepasan glukosa secara stabil.

 Blueberry

Blueberry mengandung senyawa yang telah terbukti membantu mengurangi risiko penyakit jantung dan meningkatkan cara tubuh menggunakan insulin.  Satu studi menunjukkan bahwa makan setara dengan sekitar 2 cangkir blueberry setiap hari meningkatkan sensitivitas insulin pada orang yang kelebihan berat badan dengan resistensi insulin. Bluberry juga sumber serat dan nutrisi lain seperti vitamin C dan antioksidan

Oatmeal

Oatmeal tidak hanya baik untuk jantung Anda, tetapi juga bermanfaat bagi gula darah Anda. Perlu diingat, oat instan dan cepat yang diproses cenderung lebih tinggi pada indeks glikemik, sehingga tidak ramah gula darah.

Baca Juga :  Sederet Manfaat Cuka Sari Apel untuk Kesehatan

Kunyit

Bumbu ini mengandung kurkumin, zat yang membantu menjaga kesehatan pankreas dan mencegah pradiabetes berubah menjadi diabetes tipe 2.

Teh chamomile telah lama digunakan untuk mengobati berbagai penyakit. Penelitian yang ada menunjukkan bahwa the chamomile memiliki sifat antioksidan dan antikanker, dan sebuah penelitian baru-baru ini menemukan bahwa itu dapat membantu mengelola kadar gula darah Anda juga.

“Ketika peserta dalam penelitian ini minum satu cangkir teh chamomile setelah makan tiga kali sehari selama enam minggu, mereka menunjukkan penurunan kadar gula darah, insulin, dan resistensi insulin” ujar Dr Kadhe. Amandha Tito Nursahid