WONOGIRI, JOGLOSEMARNEWS.COM — Kalangan pengusaha muda Kota Mete Wonogiri yang tergabung dalam Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) menyatakan kesiapannya mendukung pengembangan sektor UMKM.
Ketua Badan Pengurus Cabang Himpunan Pengusaha Muda Indonesia atau Ketua BPC HIPMI Wonogiri Sunan Fanijie mengungkapkan fakta tersebut di sela-sela kunjungan kerja Pemkab Tapanuli Utara di Pendopo Rumah Dinas Bupati Wonogiri, Selasa (15/02/2022).
“Kami siap hadir dan mengkoordinir pelaku UMKM. Dalam waktu ini akan digelar acara ‘HIPMI Corner’,” beber Sunan.
Untuk merealisasi berdirinya 5 unit HIPMI Corner, tukas dia, pengurus HIPMI akan koordinasi dengan Kepala Bappeda dan Litbang Wonogiri. Kerjasama dengan pelaku usaha pariwisata atau tempat rekreasi di daerah ini juga sudah dijajaki dan mendapat respon positif.
Menurut Sunan, pengurus baru HIPMI Wonogiri periode 2022-2025 diamanahi Bupati Joko Sutopo alias Jekek mendorong pelaku UMKM lebih maju. Atas dasar komitmen bupati tersebut, jajaran HIPMI Wonogiri telah melakukan pendekatan kepada sekitar 35 pelaku UMKM untuk bergabung dalam organisasi milik pengusaha milenial ini.
Lebih lanjut dia menyatakan ada target HIPMI Wonogiri yang ingin diraih. Target HIPMI Wonogiri adalah produk UMKM bisa terserap di pasar modern, jika dihitung paling tidak 30 persen produk yang bisa terserap.
“Ini target bersama Pemkab Wonogiri, bahwa paling tidak 30 persen produk UMKM harus terserap di pasar ritel,” ungkap Sunan.
Dia menyebut saat ini memang sudah ada produk UMKM terserap di pasar modern, namun belum ada angka pasti prosentasenya.
Yang pasti pihaknya mengakui ada sejumlah kendala untuk mewujudkan target besar itu.
“Salah satu permasalahannya adalah UMKM yang belum siap. Entah itu soal packaging atau masalah lainnya,” sebut dia.
Pengusaha muda yang bergerak di bisnis toko pakaian dan perdagangan otomotif ini menuturkan HIPMI nantinya hadir memberikan pendampingan kepada pelaku UMKM, sehingga, permasalahan itu bisa diurai bersama.
“Pada prinsipnya bukan hanya soal target 30 persen itu. Kami nanti hadir melakukan pendampingan sesuai klasifikasi permasalahan atau klaster masing-masing pelaku usaha, ini langkah awal kami,” sebut dia.
Dia sudah membuat rencana realisasi, pada tahap awal HIPMI akan meminta data UMKM di Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah Perindustrian dan Perdagangan (KUKM Perindag). Dari data itu HIPMI akan memetakan masalah yang dihadapi UMKM selama ini.
“Nantinya diklasifikasikan dan dilakukan pembinaan per klasifikasi. Misalnya ada yang terkendala dengan perizinan maka HIPMI akan memfasilitasi,” sebut dia.
Tak kalah penting adalah, memberi pelatihan atau seminar tentang berbagai hal berkaitan dengan pengembangan usaha, seperti manajemen, pemasaran, koneksi, dan sebagainya. Hal ini untuk meningkatkan kapasitas para pelaku UMKM agar lebih bisa bersaing. Aris