Beranda Daerah Sragen Dilema Jelang Ramadhan di Sragen, Minyak Goreng Kemasan Terlalu Mahal, Minyak Curah...

Dilema Jelang Ramadhan di Sragen, Minyak Goreng Kemasan Terlalu Mahal, Minyak Curah Murah Tak Kunjung Turun

Sindiran musisi Iwan Fals terkait minyak goreng yang mahal dan langka. Foto/Istimewa

SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Situasi perminyakan di Sragen belum juga membawa angin segar bagi masyarakat.

Di kala harga minyak goreng premium atau kemasan makin mahal, minyak curah dengan harga murah yang dijanjikan bakal digelontor, hingga kini tak kunjung turun.

“Sampai saat ini, belum dapat informasi kapan akan didrop minyak curah untuk pedagang dengan harga murah itu. Yang jelas kami masih menunggu,” papar Kepala Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah Perindustrian dan Perdagangan, Cosmas Edwi Yunanto melalui Kabid Pembinaan dan Pengembangan Perdagangan Kabupaten Sragen, R Widya Budi Muditha, kepada JOGLOSEMARNEWS.COM , Selasa (29/3/2022).

Ia mengatakan nantinya minyak goreng curah itu akan diperuntukkan bagi pedagang di pasar Bunder Sragen. Mereka akan didrop untuk dijual dengan harga lebih murah di bawah Rp 14.000 per kg.

Baca Juga :  AKBP Petrus Paringotan Silalahi Pimpin Apel Pergeseran Pasukan Sebanyak 3.480 Personel Untuk Amankan Pilkada Sragen 2024

Perihal kuota, ia juga belum mendapat informasi pasti. Hanya dimungkinkan kuota droping diperkirakan satu tangki kapasitas 8000 liter atau kg.

“Nanti sasarannya pedagang di Pasar Bunder. Mereka akan dapat kupon dan akan dipantau harus menjual di bawah Rp 14.000. Kalau masih sisa nanti ke Pasar Gondang,” urainya.

Di sisi lain, saat ini minyak goreng curah menjadi pilihan mayoritas konsumen di Sragen. Sebab harga minyak goreng kemasan atau premium yang naik hingga Rp 24.000 per kg, dirasa makin memberatkan.

Widya tak menampik banyak konsumen yang beralih ke minyak goreng curah karena dirasa lebih murah. Sehingga minyak curah di pasaran makin diserbu oleh pedagang dan konsumen.

“Iya sekarang banyak konsumen yang beralih ke minyak curah. Makanya kami terus mengawasi agar tidak ada penimbunan dan di pasaran masih tersedia,” jelasnya. Wardoyo