Beranda Daerah Boyolali Rahasia Suara Nyaring Rebana, Ternyata Menggunakan Kulit Kambing Betina

Rahasia Suara Nyaring Rebana, Ternyata Menggunakan Kulit Kambing Betina

Janu tengah mereparasi rebana di tempat usahanya di Banyudono Boyolali / Foto: Waskita

BOYOLALI, JOGLOSEMARNEWS.COM –  Kerajinan rebana milik Janu Setiawan di Desa Bendan, Kecamatan Banyudono, Boyolali terus bertahan hingga saat ini.

Meskipun pesanan sepi akibat masa pandemi Covid-19, dia tetap bertahan.

Janu dan 12 karyawannya masih sering mendapatkan job untuk reparasi rebana.

“Kalau pesanan sedang sepi. Biasanya, pesanan ramai pada bulan Maulid. Kalau bulan puasa, lebih banyak yang minta servis,” ujar Janu, Selasa (12/4/2022).

Janu mengaku membuat rebana bermodal nekat. Dia awalnya berjualan buku, stiker dan rebana keliling.

Hingga kemudian, ada yang memintanya untuk membuat rebana sendiri. Namun membuat rebana tak semudah membalikkan telapak tangan.

Berkali- kali dia gagal membuat tebana atau terbang. Namun dia tak patah semangat. Hingga kemudian, usaha berhasil dan terus berkembang hingga sekarang.

Saat ini, dia memiliki 12 karyawan. Masing-masing karyawan memiliki tugasnya masing-masing.

Pembuatan rebana diawali dari membulatkan kayu seperti mahoni, nangka atau kayu mangga. Jenis kayu tersebut sangat bagus untuk dibuat rebana.

Baca Juga :  Plt Kapolres Boyolali Pimpin Apel Pergeseran Pasukan untuk Pengamanan Pilkada 2024

Teksturnya yang padat, menjadikan rebana mudah dibentuk serta tak mudah pecah.

Kayu yang telah bulat kemudian dihaluskan dan dilubagi dengan menggunakan mesin bubut.

Selanjutnya, bulatan kayu yang sudah halus itu diukir dan diwarnai. Tahap selanjutnya, menutup lubang kayu dengan kulit kambing yang telah kering dan bersih.

“Kuncinya, gunakan kulit kambing betina. Kulitnya tak terlalu tebal, tapi kuat. Sehingga saat ditarik dengan menggunakan mesin pres tidak robek dan bisa bertahan tetap kencang. Suara juga lebih nyaring.”

Hanya saja, pemasangan tidak bisa asal-asalan. Seperti pembuatan alat perkusi liannya, nada rebana harus disetel agar berbunyi nyaring. Supaya kulit kambing yang ditutupkan benar-benar kencang, maka harus dipres dengan dongkrak mobil.

Proses pengepresan ini membutuhkan waktu yang cukup lama. Karena memang, pemanasan yang hanya menggunakan lampu bolam agar kulit benar-benar kencang dan tak mudah rusak karena pemansanan yang dilakukan secara perlahan.
Untuk mempercantik rebana, antara rangka kayu dengan kulit penutup akan diberi lis dari kulit kambing yang telah diwarnai. Agar terlihat mengkilap, kayu rebana kemudian dicat semprot clear. Juga dipasang krepyak dari keeping kuningan atau besi.

Baca Juga :  Kepala Dispermasdes Boyolali Dicopot, Ada Apa?

“Sehingga ada suara gemerincing saat rebana dipukul. Harga jual antara Rp 2,5 juta- Rp 3 juta/ set. Pemasaran selain Jawa, juga Lampung dan Kalimantan.” Waskita