BOYOLALI, JOGLOSEMARNEWS.COM – Jajaran Satlantas dan Polres Boyolali telah memetakan kawasan rawan kecelakaan di sepanjang jalur arteri Boyolali. Pemudik pun diimbau untuk berhati- hati.
“Ada sejumlah titik rawan kecelakaan khususnya di jalur arteri Boyolali pada jalan Solo- Semarang,” kata Kasatlantas Polres Boyolali, AKP Yuli Anggraeni, Minggu (17/4/2022).
Dijelaskan, dari 6 penggal pemetaan, ada 3 penggal yang masuk daerah rawan kecelakaan di jalur Solo- Semarang.
Jalur rawan tersebut mulai dari Kenteng, Desa Penggung, Kecamatan Boyolali hingga Banyudono, atau perbatasan Boyolali dengan wilayah Colomadu, Karanganyar dan Kartasura, Sukoharjo.
“Paling rawan atau tingkat rawan I adalah penggal pertigaan Kenteng sampai dengan terminal bus, tepatnya di daerah Penggung (Kecamatan Boyolali Kota).”
Kedua, penggal pertigaan Wika, Mojosongo sampai dengan exit tol Colomadu. Titik rawan laka di daerah Desa Randusari, Kecamatan Teras dan Desa Ketaon, Kecamatan Banyudono yang masuk tingkat rawab II.
“Di pertigaan Wika atau depan Puskesmas Mojosongo tersebut tercatat beberapa kali terjadi kecelakaan yang berakibat fatal.”
Ketiga, penggal dari perempatan terminal lama sampai dengan pertigaan Wika, tepatnya di pertigaan Tegalwire dan di depan Koramil Mojosongo.
Pertigaan Tegalwire merupakan pertemuan arus lalulintas dari jalan Prof Soeharso atau lingkar utara Boyolali dengan jalan Solo – Semarang.
“Di ruas depan Koramil Mojosongo atau sirkuit Boyolali terdapat bukaan median jalan yang sering digunakan pengguna jalan untuk putar balik.”
Ditambahkan, kondisi jalan Solo – Semarang di Boyolali mulai dari Ampel sampai Penggung, Boyolali Kota lebih banyak turunan.
Kondisi jalan juga banyak kelokan. Sedangkan jalur dari pertigaan Tegalwire, Mojosongo hingga Banyudono di perbatasan dengan Colomadu, Karanganyar, kondisi jalannya sedikit menurun dan lurus.
“Untuk jalur alternatif, perlu diwaspadai adalah di kawasan Desa Sendang, Kecamatan Karanggede di wilayah Boyolali Utara.”
Jalur alternatif itu berada di wilayah Boyolali Utara. Yaitu, penghubung jalan Sruwen (Kabupaten Semarang) – Karanggede (Boyolali) – Gemolong (Sragen). Masyarakat dan pemudik diminta selalu hati-hati dan waspada.
“Yang penting, tolong taati aturan lalulintas. Kalau merasa lelah dan mengantuk, sebaiknya istirahat dulu.” Waskita