Beranda Daerah Wonogiri Hidup Adalah Perjuangan Tak Seindah yang Dipikirkan, Oleh oleh Sosialisasi UU Nomor...

Hidup Adalah Perjuangan Tak Seindah yang Dipikirkan, Oleh oleh Sosialisasi UU Nomor 12 Tahun 2022 tentang TPKS di Wonogiri

Kekerasan seksual
Sosialisasi UU Nomor 12 Tahun 2022 tentang TPKS di Wonogiri. Dok. Panitia

WONOGIRI, JOGLOSEMARNEWS.COM — Anggota Komisi VIII DPR RI
Endang Maria Astuti bekerjasama dengan Partai Golkar dan KP3A (Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak) menggelar sosialisasi UU Nomor 12 Tahun 2022 tentang TPKS (Tindak Pidana Kekerasan Seksual) di aula Saraswati Wonogiri, Sabtu (4/6/2022).

Dua pihak menjadi pemateri pada sosialisasi UU Nomor 12 Tahun 2022 tentang TPKS itu. Mereka adalah Asisten Deputi Perumusan Kebijakan Perlindungan Hak Perempuan KP3A Ali Khasan dan Endang Maria Astuti.

“Masyarakat kita ada yang belum berani melapor. Masih ada kekhawatiran kalau melapor jika ada kekerasan,” ujar Asisten Deputi Perumusan Kebijakan Perlindungan Hak Perempuan KP3A Ali Khasan.

Sedangkan Endang Maria Astuti membeberkan kesuksesan seseorang tidak dilihat dari sekolahnya, tapi dari dirinya sendiri.

Baca Juga :  Kecelakaan di Timur Jembatan Pokoh Wonogiri, 1 Meninggal Dunia

“Dan ketika sudah menjadi orang sukses janganlah seperti kacang lupa pada kulitnya,” ujar Endang Maria Astuti.

Menurut dia, sejak dini anak diajarkan hidup untuk bertanggung jawab. Endang Maria Astuti menandaskan anak-anak jangan dibiarkan terlena, dengan dunia maya melalui internet.

“Karena hidup sesungguhnya adalah perjuangan dan tak seindah yang kita pikirkan,” tandas Endang Maria Astuti.

Politisi Partai Golkar itu menyampaikan pendidikan agama menjadi filter agar tidak terinfeksi budaya luar. Indonesia bila ingin maju perempuan diberdayakan. Tugas pemerintah memperjuangkan hak rakyat bukan malah dirampas haknya. Dia menyatakan perempuan berdaya jangan mau dilecehkan.

“Lawan bila dilecehkan, orang berjilbab itu refleksi supaya orang lain bisa mencontoh diri kita. Dan laki-laki gentlemen itu tidak merusak wanita, tetapi melindunginya,” pungkas Endang Maria Astuti. Aris Arianto