Beranda Daerah Sragen Duh Jelang Idul Adha, 485 Sapi di Sragen Positif Terserang PMK. 30...

Duh Jelang Idul Adha, 485 Sapi di Sragen Positif Terserang PMK. 30 Ekor Mati

Kondisi sapi yang terkena penyakit mulut dan kuku (PMK) di Sragen / Foto ilustrasi: Wardoyo

SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) di Sragen makin meluas. Hingga Jumat (10/6/2022) petang, jumlah sapi yang dinyatakan positif terjangkit terus melonjak mencapai 485 ekor.

Dalam sehari terakhir, total ada 32 sapi yang terjangkit penyakit tersebut. Data itu terungkap dari update rekapitulasi jumlah kasus PMK yang tercatat di Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakkan) sampai Jumat (10/6/2022) petang.

Berdasarkan laporan terbaru yang terdata di Disnakkan petang tadi, total kasus PMK sampai petang ini sudah mencapai 485 ekor sapi.

Dari angka itu, rinciannya 327 ekor sapi positif aktif, 128 sembuh, 32 kasus baru dan 30 ekor sapi mati.

“Sampai petang ini total kasus PMK di Sragen menyerang 485 ekor sapi. Dalam sehari tadi ada 32 kasus baru dan 128 sembuh. Kemudian sapi yang mati akibat PMK mencapai 30 ekor. Dari 30 ekor yang mati, 25 ekor dipotong dan 5 mati,” papar papar Kabid Kesehatan Hewan Disnakkan Sragen, Toto Sukarno kepada JOGLOSEMARNEWS.COM , Jumat (8/6/2022)

Baca Juga :  Satuan Narkoba Polres Sragen Tangkap Pelaku Pengedar Narkoba Jenis Sabu dan Obat Berbahaya Lainnya

Berdasarkan sebaran kasusnya, wabah PMK di Sragen kini menjangkiti 19 kecamatan dan menyisakan satu Kecamatan yakni kecamatan Jenar.

Kasus tertinggi di Kecamatan Sumberlawang dengan 60 kasus, disusul Kedawung dan Sidoharjo dengan 52 kasus.

Meluasnya wabah PMK dalam beberapa hari, membuat Pemkab sebelumnya telah memutuskan menutup 6 pasar hewan sejak Selasa (31/5/2022) sampai 24 Juni mendatang.

Kepala Disnakkan Sragen, Rina Wijaya mengatakan enam pasar hewan itu ada di Nglangon Sragen Kota, Sumberlawang, Sukodono, Mondokan dan Sambirejo.

Penutupan diperpanjang 10 hari ke depan atau tanggal 24 Juni 2022. Semua ternak yang positif sudah ditangani dan dikarantina agar tidak makin menularkan ke sapi lain yang masih sehat. Wardoyo