SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Kasus siswi salah satu SMKN di Sragen asal salah satu desa di Kecamatan Kedawung, N (18) yang dihamili Pak Kadus atau Bayan di desanya berinisial SWD (52) hingga melahirkan bayi, dinilai efek dari pembelajaran jarak jauh (PJJ) atau daring.
Pembelajaran yang digelar secara online selama pandemi itu dinilai membuat siswa kurang terdeteksi selama menjalankan aktivitas di rumah.
“Kami prihatin, karena itu salah satu dampak pembelajaran PJJ (belajar daring). Guru tidak bisa mendeteksi perubahan anak. Tahu-tahu sudah melahirkan,” papar TR, Kepala SMKN tempat siswi itu sekolah, kepada JOGLOSEMARNEWS.COM , Kamis (23/6/2022).
Ia mengaku baru diberitahu kasus siswinya hamil dan melahirkan itu pekan lalu. Ketika menerima informasi dari warga dan tokoh masyarakat di desa tempat siswi itu berdomisili.
Dari informasi tersebut, pihaknya langsung ikut menerjunkan tim kesiswaan untuk mengecek kebenaran informasi itu.
Setelah dikroscek, ternyata benar bahwa siswi kelas XII itu memang sudah melahirkan bayi.
Ihwal nasib kelanjutan pendidikannya, TR menyampaikan masih menunggu hasil koordinasi dengan beberapa pihak. Termasuk dengan siswi yang bersangkutan.
Menurutnya, ada beberapa hal yang harus dipertimbangkan terutama terkait perkembangan mental siswi tersebut.
“Memang kondisi keluarganya termasuk orang tidak mampu sehingga dimungkinkan kurang memperhatikan. Mengenai sekolah, barangkali lebih baik jika masuk ke paket C sehingga akan terhindar dari pembullyan, rasa malu, dan mentalnya tetap terjaga. Tapi kami masih menunggu hasil koordinasi terlebih dahulu,” jelasnya. Wardoyo