BOYOLALI, JOGLOSEMARNEWS.COM – Longsor pada ruas jalan penghubung Waduk Kedungombo (WKO) Kemusu -Juwangi kian memprihatinkan.
Badan jalan selebar 9,5 meter habis tergerus longsor. Hanya menyisakan bahu jalan di sisi selatan.
Terkait kerusakan tersebut, Pemkab Boyolali memastikan bahwa perbaikan akan dilaksanakan pada bulan Agustus mendatang. Saat ini tengah proses detail engineering design (DED). Perbaikan jalan ini dianggarkan sebesar Rp 650 juta dari APBD.
“Selanjutnya akan masuk proses lelang. Jadi sudah dianggarkan, Agustus eksekusi,” ujar Kabid Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (DPUPR) Boyolali, Joko Prasetyo, Minggu (10/7/2022).
Dijelaskan, perbaikan jalan akan dilakukan dengan membangun talud dan urugan pada badan jalan yang longsor. Longsor tersebut menggerus bahu dan badan jalan sepanjang 17 meter dengan kedalaman 5 meter serta lebar 9,5 meter.
“Longsor juga mengenai badan jalan. Tak hanya itu, jalan rusak kedua juga berlokasi disekitar jalan itu.”
Hanya saja, jalan yang rusak kedua, tidak separah yang sebelumnya. Panjanganya 22,5 meter, lebar 4 meter dan kedalaman 8 meter. Tahun ini memang belum ada anggaran untuk perbaikan ruas jalan tersebut.
“Makanya kita usulkan dan perbaikan berdasarkan prioritas yang paling urgen. Sehingga jalan yang satunya akan kita usulkan di perubahan anggaran nanti.”
Sebelumnya, Warga Dukuh Sumberan Rt 01/ Rw 02 Desa Wonoharjo, Kemusu, Hesti Sulistyowati mengeluhkan parahnya longsor di
Ruas Dukuh Ngeburan, Desa Wonoharjo, Kemusu. Kondisi jalan memang cukup membahayakan.
Awalnya longsor hanya menggerus setengah badan jalan. Tiga bulan berselang, longsor memakan hingga seluruh badan jalan. Menyisakan bahu jalan di sisi selatan. Menghindari potensi kecelakaan, warga setempat berinisiatif menjaga jalan itu.
“Kalau mau lewat ya gantian. Apalagi kalau malam hari, kan minim penerangan. Belum lagi jalan ini kan jalan utama, banyak truk sama bus lewat situ.”
Jika kendaraan melintas malam hari, harus pelan-pelan. Beruntung warga sekitar juga memberi lampu sorot, agar pengendara tahu kondisi jalan.
“Kalau malam terus hujan, pilih muter lewat kampung kecil, meski sama-sama kondisinya rusak.” Waskita