Beranda Daerah Karanganyar Lima Tahun Mimpi Berwisata, Akhirnya Puluhan Siswa SLB dan Panti Disabilitas di...

Lima Tahun Mimpi Berwisata, Akhirnya Puluhan Siswa SLB dan Panti Disabilitas di Colomadu Difasilitasi Muspika Keliling Kota Solo dan Cengklik Park

Dengan difasilitasi oleh Camat Colomadu Puluhan Siswa SLB dan Panti Disabilitas / Foto: Istimewa

KARANGANYAR, JOGLOSEMARNEWS.COM – Meski pasca pandemi Covid-19 berwisata menjadi tren di masyarakat, namun tidak demikian  yang dialami 70 murid Sekolah Luar Biasa (SLB) Anugerah dan Panti Disabilitas Anugerah  di Desa Tohudan, Colomadu, Karanganyar ini.

Mereka sudah lima tahun hanya memendam keinginan untuk berwisata lokal saja tidak kesampaian, karena keterbatasan dalam segala hal.

Namun, baru kali ini impian mereka untuk berwisata kesampaian. Terutama  setelah Camat Colomadu, Sriyono Budi Santoso bersama Forkompimca dan kepedulian warga memfasilitasi mereka wisata gratis.

Kali ini cukup sederhana, yakni dipinjamkan bus wisata  gratis oleh warga dibawa jalan-jalan keliling Kota Solo. Setelah itu mereka dibawa ke objek wisata Cengklik Park di Boyolali.

Tak pelak, apa yang terjadi justru keharuan karena menyaksikan kegembiraan siswa SLB dan panti disabilitas tersebut bisa terkabul hajatnya untuk berwisata.

“Jujur kami dan semua sponsor yang memfasilitasi mereka terharu melihat kebahagiaan mereka yang ternyata cukup sederhana tapi tidak pernah tersampai,” ungkap Camat Colomadu Sriyono Budi Santoso kepada JOGLOSEMARNEWS.COM , Kamis (21/7/2022).

Sriyono menuturkan, sebelumnya mereka sudah meminta agar diajak wisata namun karena kesibukan dirinya bersama Forkompimca dan warga tidak ada waktu. Namun kali ini Camat mengkhususkan waktu untuk melayani mereka.

“Anak-anak yang ada disini dari keluarga kurang mampu, bahkan ada yang tidak diketahui orang tuanya sehingga kita semua sangat kasihan, ” tandas Sriyono.

Dirinya berharap semua pihak turut peduli terhadap keberadaan SLB dan panti disabilitas swasta tersebut untuk bisa memberikan bantuan bagi kemajuan mereka.

Apalagi diketahui, kondisi sehari-hari di panti tersebut memilukan karena banyak dari mereka adalah orang-orang ‘terbuang’ dari keluarganya sendiri. Yang karena keterbatasannya, lalu dititipkan dan tidak diambil lagi. Beni Indra