Beranda Umum Nasional Karier Suami Hancur Lebur Jadi Tumbal Sambo, Istri Brigjen Hendra Kurniawan Buka...

Karier Suami Hancur Lebur Jadi Tumbal Sambo, Istri Brigjen Hendra Kurniawan Buka Suara. Takut Anaknya Dibully di Sekolah!

Mantan Karo Paminal, Brigjen Hendra Kurniawan dan istrinya, Seali Syah. Foto/Istimewa

JAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM – Kasus pembunuhan berencana Brigadir J yang diotaki Mantan Atasannya Kadiv Propam, Irjen Ferdy Sambo menyeret banyak korban.

Tercatat ada 31 personel Polri yang kini harus menerima sanksi kehilangan jabatan hingga dikurung di tempat khusus akibat terseret skenario rekayasa Ferdy Sambo.

Salah satunya adalah Brigjen Karo Paminal Divpropam, Brigjen Hendra Kurniawan. Hendra yang diduga mengintimidasi dan melarang keluarga membuka peti jenazah juga ikut dicopot.

Karier moncer yang 17 tahun dirajut Hendra pun hancur lebur oleh skenario kebohongan Sambo. Hal itu membuat sang istri, Seali Syah, pun angkat bicara.

Seali menyayangkan hancurnya karier suaminya gegara tragedi skenario kejahatan pembunuhan yang dijalankan Ferdy Sambo.

“Karier suami saya, yang dibangun 17 tahun di Paminal, harus berakhir karena tragedi ini. Nanti, jika anak saya sudah sekolah, temannya akan membullynya dan mengatakan, ‘Kamu anak dari polisi tersangkut kasus pembunuhan kan?’ itu yang harus saya jaga,” ujarnya seperti dikutip Tempo.co.

Seali yang berprofesi sebagai pengacara itu juga membantah berita-berita yang menyudutkannya. Kakak sepupu musisi, Ariel Noah itu menegaskan ia berani bersuara bukan karena pencopotannya itu berimbas ke gaya hidupnya.

Akan tetapi itu semata-mata ia lakukan untuk menjaga anak-anaknya dari perundungan di depan.

“Maaf ya, gaya hidup saya sudah dari dulu hedon, saya lahir dari keluarga berada,” katanya kepada Tempo dalam dua kali kesempatan, Kamis (11/8/2022) dan Sabtu (13/8/ 2022).

Baca Juga :  Gerakan Pembaharuan Sragen (GPS) Terbelah, Tokoh-Tokoh Senior Berbalik Mendukung Bowo-Suwardi di Pilkada Sragen 2024

“Saya berdiri membela suami saya, yang tidak tahu apa-apa dalam kasus ini, untuk melindungi anak-anak dari jejak digital yang kejam karena umur mereka masih panjang,” katanya.

Seperti diketahui, Brigjen Hendra Kurniawan termasuk satu dari 25 polisi yang ditempatkan di Penempatan dalam Tempat Khusus atau Patsus di Mako Brimob selama 30 hari.

Hendra, sebelumnya dicopot dari jabatannya sebagai Karopaminal Divisi Propam Polri lantaran dianggap mengikuti skenario pembunuhan Brigadir J.

“Suamiku orang terakhir di Propam Polri yang datang di rumah Ferdy Sambo,” katanya.

Seali menuturkan kronologinya. Pada Jumat, 8 Juli 2022 pukul 16, Hendra tengah berada di Pantai Indah Kapuk. Sekitar jam 6, ia menelepon Seali dan mengabarkan ditelepon Ferdy agar datang ke rumahnya di Duren Tiga.

“Kata Ferdy ada tembak-tembakan di rumahnya, Mah,” kata Hendra kepada Seali.

Menurut Seali, suaminya sampai di TKP tak lama sebelum mobil ambulans yang mengangkut jenazah Brigadir J.

Ia sempat berbicara dengan Ferdy yang mengatakan penembakan yang dilakukan Bharada E kepada Brigadir J, Ambulans bekerja cepat dan segera pergi dari rumah Ferdy.

“Suami saya selalu bercerita detail ke saya, tak ada yang dia tutup-tutupi kepada saya istrinya. Termasuk kasus-kasus polisi yang diperiksanya,” ucap Seali.

Ia membantah Hendra menghalangi orang tua Brigadir J untuk membuka peti jenazah.

Seali menegaskan, suaminya pada 9 Juli 2022 masih berada di rumah, yang ditunjukkan dengan bukti foto dari ponsel iPhonenya tengah bermain dengan putra bungsunya.

Baca Juga :  Dukung Program Presiden Prabowo, Kapolres Sragen AKBP Petrus Parningotan Silalahi Hadiri Peluncuran Gugus Tugas Pendukung Ketahanan Pangan di Kecamatan Ngrampal

“Suami saya baru ke Jambi tanggal 11 Juli malam, bagaimana bisa dibilang menghalangi keluarga, wong dia masih sama saya di Jakarta. Ia ke Jambi atas permintaan keluarga korban. Suami yang berangkat karena dia kepala biro yang paling muda, jadi ya mengalah,” ujarnya.

Seali kesal dengan narasi yang berkembang di masyarakat. Bahwa suaminya disebut mengetahui perkara pembunuhan itu.

“Suami saya sama sekali tidak mengetahui kasus itu. Ia bilang, yang tahu polisi di Selatan (Polres Metro Jakarta Selatan),” katanya.

Narasi berikutnya adalah Hendra disebut mengintimidasi keluarga Brigadir J, yang sudah dibantahnya.

Yang ketiga, ia dianggap bersuara lantaran tidak terima karier suaminya dimatikan bakal berimbas pada gaya hidupnya yang hedon.

“Sebelum menikah saya pengacara, sekarang saja setelah menikah, saya bekerja sebagai pengacara perusahaan,” tandasnya.

www.tempo.co