KARANGANYAR, JOGLOSEMARNEWS.COM -Satreskrim Polres Karanganyar, Jateng memeriksa sejumlah saksi terkait penyebab kematian Ngadiman (63) warga Tegalwinangun, Karanganyar kota.
Ngadiman ditemukan tewas mengambang di aliran sungai Siwaluh dengan posisi tangan dan kaki terikat tali, pekan lalu.
Kapolres Karanganyar AKBP Danang Kuswoyo SIK melalui Kasatreskrim AKP Setiyanto mengatakan semenjak usai dilakukan otopsi polisi terus penyelidikan dan memerikasa saksi.
Bahkan dari keluarga korban dan sejumlah tetangga sudah diperiksa sebagai saksi kasus tersebut.
“Saat ini masih dalam proses penyelidikan dan sudah diperiksa sejumlah saksi-saksi termasuk dari keluarga juga diperiksa dan sejumlah tetangga,” ungkap Kasatreskrim Polres Karanganyar AKP Setiyanto kepada JOGLOSEMARNEWS.COM , Jumat (26/8/2022).
Menurut Kasatreskrim jumlah saksi bertambah terus sesuai dinamika hasil pemeriksaan.
Dengan demikian lanjut Kasatreskrim hingga Jumat (26/8/2022) atau selang lima hari setelah dilakukan otopsi pihaknya belum bisa menyimpulkan indikasi dini sekalipun arah penyebab kematian Ngadiman, yakni apakah dugaan pembunuhan atau penyebab lainnya.
“Saat ini kami belum bisa memberikan keterangan arah atau dugaan terkait apa penyebab kematian korban karena penyelidikan masih berlangsung,” pungkas Kasatreskrim.
Sebagai informasi,
warga disepanjang aliran Sungai Siwaluh, Lingkungan Mulyorejo RT. 01/IX ,Kelurahan Tegalgede, Kecamatan Karanganyar kota, Jateng digegerkan dengan penemuan mayat pria usia 63 tahun didalam air dengan posisi tangan dan kaki terikat Minggu (21/8/2022).
Pria tersebut diketahui bernama Ngadiman warga Tegalwinangun RT 3/XIII, Kelurahan Tegalgede, Kecamatan Karanganyar kota tak jauh dari TKP.
Belum diketahui penyebab kematian Ngadiman namun yang mencurigakan saat ditemukan posisi tangan dan kaki terikat tali dan mengambang didalam air dengan wajah terkelungkup.
Hasil pemeriksaan dokter RSUD Karanganyar sesaat setelah mayat ditemukan diketahui terdapat luka pada lutut dan kelopak mata. Beni Indra